Suaramuslim.net – Setelah Konferensi Masjid Indonesia (KMI) banyak masjid yang merencanakan program yang tidak hanya berkutat di ritual ibadah mahdhah.
Semangat Masjid Berdaya yang bergemuruh di Konferensi Masjid Indonesia, membuat banyak masjid yang ingin meluaskan programnya ke pelayanan edukasi jamaah di berbagai bidang.
Begitu Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) ingin bergerak ke berbagai program layanan, maka tidak sedikit DKM yang menemukan kendala di dukungan infrastruktur. Area luasan tanah masjid habis digunakan untuk menjadi area masjid utama. Tidak ada auditorium, tidak ada ruang kelas untuk pengajaran Alquran, bahkan tidak ada lahan untuk membangun asrama.
Di sinilah pentingnya masjid melakukan edukasi wakaf manfaat ke jamaah masjid yang ada. Bahwa wakaf tidak harus dengan aset fix, bahwa wakaf tidak harus dengan menyerahkan uang tunai, namun berwakaf bisa juga dengan mewakafkan manfaatnya untuk umat.
Berapa banyak rumah yang kosong di sekitar masjid. Jika konsep wakaf manfaat tersosialisasikan ke jamaah, maka pemilik rumah dapat menyerahkan hak guna fungsi dari rumah kepada DKM dalam akad kurun waktu tertentu silakan dipakai untuk kepentingan dakwah, tanpa harus berpindah kepemilikan.
Bayangkan jika banyak rumah kosong di sekitar masjid tergunakan untuk kepentingan dakwah. Maka masjid bisa memiliki pesantren, fasilitas edukasi, hingga pusat layanan jamaah seperti baitul mal. Semua itu dapat menggunakan rumah wakaf manfaat yang ada.
Selamat mencoba…
Selamat mengedukasi…
Jangan biarkan aset umat terbengkalai tak tergunakan…
Risalah Masjid Cahaya
Jumat, 4 Januari 2019
Penulis: Rendy Saputra*
*Ketua Jejaring Masjid Titik Cahaya
Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net
