Hidup Ini Singkat, Jangan Sia-siakan Waktu Kita

Hidup Ini Singkat, Jangan Sia-siakan Waktu Kita

Ilustrasi waktu berjalan. Ilustrator: Ana Fantofani
Ilustrasi waktu berjalan. Ilustrator: Ana Fantofani

Suaramuslim.net – Dalam kehidupan ini, secara sadar atau tidak, sering kali kita menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, bahkan kadang-kadang merugikan. Berikut firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Quran surat Al-Munafiqun ayat 9-11 yang artinya:

”Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat Allah subhanahu wa ta’ala. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”

“Dan belanjakanlah dari sebagian apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata: Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan kematianku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang salih.”

“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Dalam satu menit kita dapat melakukan banyak perbuatan yang baik dan banyak pahalanya. Hanya dalam satu menit, dengan melakukan amal, belajar, menghafal, atau berusaha untuk melakukan perbuatan baik, kita dapat memastikan bahwa menit ini hidup kita tidak terbuang.

Satu menit dapat dicatat dalam buku harian kita dari perbuatan yang baik jika tahu bagaimana memanfaatkan waktu dan melakukannya.

Setiap pergantian tahun, sudah pasti bertambahnya bilangan usia, berarti semakin mendekatnya limit waktu kehidupan yang telah ditentukan oleh Sang Maha Pencipta Allah Azza Wa Jalla bagi kita.

Pergantian atau penambahan tahun ini pun kita sikapi dengan penyikapan yang berbeda-beda. Mulai dari penyikapan orang yang tidak peduli sama sekali, yang hanya beranggapan waktu itu sebagai pengukur detik, menit, jam dan tahun saja, sampai pada orang yang sangat peduli hingga membuat perayaan-perayaan tertentu yang berlebihan dan jauh dari tuntunan syariat Islam.

Bagi orang beriman selalu mengkalkulasi atau mengevaluasi berbagai pencapaian diri, baik sisi dunia maupun akhirat sepanjang perjalanan waktu yang mereka lalui di tahun sebelumnya, juga menyusun rencana untuk target atau capaian hidup di masa yang akan datang. Langkah ini dilakukan agar hidupnya lebih produktif dan bermanfaat, sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Quran surat Al-Hasyr ayat 18 yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr : 18)

Begitulah Allah Azza Wa Jalla yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim senantiasa memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya. Setelah bersumpah atas nama makhluknya yang bernama “waktu”, Allah kemudian mengiringi ayat tersebut dengan menjelaskan kepada kita bahwa:

“Demi masa, sungguh manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal kebajikan serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.” (QS Al-‘Ashr).

Imam Syafi’i rahimahullah berkata terkait surat ini bahwa telah cukup bagi manusia untuk mendorong mereka agar memegang teguh agama Allah dengan beriman, beramal salih, bertakwa kepada Allah, dan bersabar atas semua itu. (Tafsir Ibnu Katsir 8/499).

Mari kita perhatikan bagaimana Allah mengambarkan penyesalan orang yang hidupnya tidak taat ketika di dunia:

“Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun: 99-100).

Semoga Allah Azza Wa Jalla memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua agar bisa memanfaatkan kesempatan dan keluasan waktu yang diberikan untuk berbekal bagi kehidupan akhirat.**

Penulis: Washil Bahalwan

*Penulis adalah Ketua Lazis Yamas Surabaya
**Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment