Suaramuslim.net – Kami tidak sedang membahas pro dan kontra atau perbedaan pendapat tentang keutamaan bulan Rajab secara khusus, karena sudah banyak dibahas di berbagai tempat.
Kami hanya fokus kepada persiapan menghadapi bulan Ramadhan dan persiapan itu dimulai semenjak bulan Rajab.
Para ulama menganjurkan agar kita meningkatkan amal ibadah pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban agar pada bulan Ramadhan kita sudah terbiasa dengan amal ibadah tersebut sehingga tidak merasa berat atau sulit ketika melakukannya karena kita telah memulainya semenjak dua bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan, yaitu Rajab dan Sya’ban.
Berikut kami nukilkan nasihat indah para ulama tersebut.
قال الإمام الحافظ زين الدين أبو الفرج عبدالرحمن بن أحمد بن رجب الحنبلي الدمشقي رحمه الله (ت ٧٩٥هـ): “شهر رجب مفتاح أشهر الخير والبركة؛ قال أبو بكر الوراق البلخي رحمه الله :شهر رجب شهر الزرع، وشعبان شهر السقي للزرع، ورمضان شهر حصاد الزرع.
Al-Imam Al-Hafidh Zainuddin Abul Faraj Abdur Rahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hambali Ad-Dimasyqi rahimahullah (wafat 795 Hijriyyah) berkata: “Bulan Rajab adalah kunci bulan-bulan kebaikan dan keberkahan. Kemudian Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi rahimahullah mengatakan: “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman tersebut, dan bulan Ramadhan adalah bulan panen tanaman tersebut.”
وعنه قال: مثل شهر رجب مثل الريح، ومثل شعبان مثل الغيم، ومثل رمضان مثل القطر.
Beliau (Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi rahimahullah) juga mengatakan: “Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, perumpamaan bulan Sya’ban seperti awan, sedangkan perumpamaan bulan Ramadhan adalah seperti hujan.”
وقال بعضهم: السنة مثل الشجرة، وشهر رجب أيام توريقها، وشعبان أيام تفريعها، ورمضان أيام قطفها، والمؤمنون قطافها.
Sebagian ulama berkata: “Tahun itu ibarat pohon dan bulan Rajab adalah masa bersemainya dedaunan, bulan Sya’ban masa berbuah, sedangkan bulan Ramadhan adalah masa memanen, dan orang-orang mukmin itu adalah yang akan memanennya.”
جدير بمن سود صحيفته بالذنوب أن يبيضها بالتوبة في هذا الشهر، وبمن ضيع عمره في البطالة أن يغتنم فيه ما بقي من العمر.
Sungguh pantas bagi siapa saja yang telah menghitamkan catatan amalnya dengan dosa-dosa, untuk memutihkannya dengan bertaubat pada bulan (Rajab) ini. Dan bagi siapa saja yang telah menyia-nyiakan umurnya dengan menganggur (berbuat apa saja yang tidak bermanfaat), untuk memanfaatkan usianya yang masih tersisa (dengan mengerjakan amal kebaikan) dalam bulan (Rajab) ini.
Selengkapnya silakan cek dalam Kitab Latha’iful Ma’arif karya Al-Hafidh Ibnu Rajab rahimahullah halaman 234.
Adapun mengenai doa:
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berilah kami keberkahan pada bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
Syaikhuna Fadhilatusy Syaikh Prof Dr Khalid Al-Mushlih hafizahullah menjelaskan bahwa hadis tentang doa tersebut sanadnya dha’if, dinyatakan lemah oleh para ahli hadis. Namun jika seseorang membaca doa tersebut tanpa meyakini bahwa itu adalah sunnah yang sahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka hal itu tidak mengapa.
Kesimpulan, para ulama menganjurkan agar kita meningkatkan amal ibadah seperti salat, puasa, membaca Al Quran, bersedekah dan amal ibadah lainnya pada bulan Rajab dan Sya’ban dengan niat sebagai persiapan menghadapi bulan Ramadhan agar pada bulan Ramadhan kita sudah terbiasa dengan amal ibadah tersebut. Pada akhirnya kita tidak merasa berat atau sulit ketika melakukannya karena telah memulainya semenjak dua bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan, yaitu Rajab dan Sya’ban.
Semoga bermanfaat.
Malang
Sabtu 01 Rajab 1437/09 April 2016
Pelayan AlQuran – Abdullah Sholeh Hadrami