Suaramuslim.net – Terinfeksi parasit cacing alias cacingan adalah masalah umum yang dialami anak-anak. Ini karena mereka belum bisa menjaga kebersihan dirinya. Cacingan merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia.
Kasus cacingan menjadi sorotan besar di Indonesia. Hanya saja sebagian dari kita masih belum terlalu sadar. Bahkan terkadang orang tua masih menganggap remeh permasalahan tersebut. Padahal, jika dibiarkan berlarut-larut adanya cacing dalam tubuh bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dikarenakan cacing akan menyerap sari-sari makanan yang ada dalam sel-sel darah dan usus.
Sayangnya, sampai saat ini Indonesia masih masuk dalam sepuluh besar negara yang memerlukan penanganan khusus terhadap cacingan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 28,12%. Namun, angka ini kurang menggambarkan kondisi sebenarnya karena di banyak daerah tingkat prevalensi cacingan berada di atas 50%.
Sedangkan menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa Indonesia berada pada urutan ketiga, setelah India dan Nigeria. Bahkan, lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan mengatakan kalau prevalensi kasus anak cacingan di Indonesia kian meningkat, hingga 80%. Namun, hidup di negara tropis memang memungkinkan anak-anak memiliki cacing usus.
Cacing merupakan jenis parasit dan cacing yang paling umum dialami anggota keluarga, khususnya anak-anak, adalah cacing kremi atau cacing benang.
Mungkin banyak yang penasaran apa saja ciri-ciri cacingan, baik pada anak maupun orang dewasa. Sering juga kita temui orang tua yang khawatir ketika anaknya tidak mau makan, kurus, perut buncit, lemah, dan lesu.
Jika mengalami hal-hal tersebut, para orang tua biasanya langsung mencurigai jangan-jangan anaknya mengalami cacingan. Penyakit yang satu ini memang tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan, bisa menurunkan tingkat kesehatan anak, bahkan orang dewasa sekalipun. Oleh karena itu, mari kita sama-sama mengenali gejala-gejala cacingan. Namun sebelumnya, yuk kita ketahui apa saja penyebab cacingan.
Penyebab Cacingan
Apa penyebab penyakit cacingan? Salah satu penyebab cacingan adalah makan daging setengah matang dari hewan yang terinfeksi, seperti sapi, kambing, atau ikan. Penyebab cacingan lain yang mungkin menyebabkan infeksi cacing usus meliputi:
- Minum air yang terkontaminasi.
- Konsumsi tanah yang terkontaminasi.
- Kontak dengan kotoran yang terkontaminasi.
- Sanitasi yang buruk.
- Kebersihan yang buruk.
Cacing gelang biasanya ditularkan melalui kontak dengan tanah dan kotoran yang terkontaminasi. Setelah kita mengonsumsi zat yang terkontaminasi, parasit masuk ke usus kita. Kemudian mereka bereproduksi dan tumbuh di usus. Begitu mereka bereproduksi dan menjadi lebih besar dalam jumlah dan ukuran, gejala mungkin muncul.
Tanda-Tanda Cacingan
Setiap jenis cacing memberikan gejala penyakit yang berbeda. Ada 4 jenis parasit cacing yang biasa masuk ke tubuh manusia, yaitu: tape worms (cacing pita), round worms (cacing gelang), pin worms (cacing kremi), dan hook worm (cacing tambang). Nah, bagaimana gejala penyakit yang ditimbulkan oleh cacing-cacing ini?
- Cacing Pita
- Mual dan pusing.
- Nafsu makan berkurang. Kadang-kadang makan banyak tapi berat badan berkurang.
- Kulit badan terlihat kuning.
- Cacing Gelang
- Demam dan batuk kering, biasanya muncul di 4-16 hari setelah ada kontak dengan telur cacing gelang.
- Cacing Kremi
- Gatal di sekitar anus karena disebabkan oleh cacing sering keluar setiap malam dan meletakkan telur di sekitar anus.
- Kesulitan tidur yang dikarenakan rasa gatal.
- Merasa sakit saat buang air kecil.
- Cacing Tambang
- Batuk dan problem di area pernapasan yang dikarenakan larva dari cacing menyerang paru-paru.
- Anemia dan kelelahan yang merupakan gejala akut dari anak yang terinfeksi cacing tambang.
Langkah Pencegahan
- Latihlah anak-anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya dengan air bersih setelah bermain, sebelum, dan sesudah makan.
- Minum air putih yang matang,
- Meminta anak untuk mengganti pakaian dalam setiap hari,
- Mencuci seprai, handuk, sarung bantal, dan guling secara teratur,
- Mencuci mainan anak secara rutin,
- Pastikan bahan makanan sebelum diolah, dicuci bersih serta dimasak sampai matang,
- Potong kuku anak supaya kuman dan telur cacing tidak masuk lewat kuku,
- Menjaga kebersihan setelah menggunakan toilet (siram, bilas, keringkan),
- Membersihkan rumah dengan teratur,
- Menjaga kebersihan diri,
- Biarkan sinar matahari masuk ke dalam kamar anak. Beberapa cacing sensitif terhadap sinar, jadi kamar yang terkena dan mendapatkan sinar matahari sangat membantu pencegahan cacingan,
- Bila mempunyai hewan peliharaan, pastikan hewan peliharaan dalam keadaan bersih tidak berkutu atau mempunyai penyakit menular. Minta anak untuk cuci tangan dengan sabun setelah bermain dengan hewan peliharaan.