SIDOARJO (Suaramuslim.net) – Menyambut milad ke-24 yang jatuh tepat pada tanggal 17 September 2019, Laznas LMI (Lembaga Manajemen Infaq) menyiapkan serangkaian kegiatan di bulan September. Seluruh kegiatan tersebut terangkum dalam “Episode Cinta untuk Indonesia” dengan tema “24 tahun Merawat Kepedulian.”
Sebelumnya didahului oleh program AISUMAKI (Anak Indonesia Suka Makan Ikan) di Palembang (6-8/9), rangkaian agenda milad ini dilanjut dengan program CUKAGI (Cuci Karang Gigi) yang dilaksanakan di Alun-alun kabupaten Sidoarjo (15/9) bersama 200 anak yatim dan dhuafa.
Pada acara tersebut, 37 dokter gigi dari PDGI yang turut berpartisipasi, dan dihadiri pula Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin.
“Anak yatim dan dhuafa itu tanggung jawab kami sebagai pemerintah, saya sebagai pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Namun LMI membantu tanpa diminta, dan menggandeng banyak pihak. Hal ini harus kita apresiasi. Surga itu memang indah dan semua komplit di sana, tapi rasanya ndak enak jika sendirian. LMI mengajak kita beramai ramai ke sana, luar biasa. Seharusnya kita semua lebih banyak lagi sinergi serta kolaborasi semacam ini.” Tutur Wakil Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Cak Nur tersebut.
Ada momen istimewa dalam agenda CUKAGI kali ini. Tidak hanya penyuluhan cara merawat dan menjaga kebersihan gigi, tetapi ada prosesi simbolis pemasangan atribut profesi cita-cita oleh lima tokoh, yang dilanjut dengan simbolis pemberangkatan tim ELW (Ekspedisi Lereng Wilis). Mulai dari Nur Ahmad Syaifuddin sebagai Wakil Bupati Sidoarjo, Komandan Koramil Sidoarjo; Kapten Inf Hutomo, drg. Yahya M.Kes dari PDGI, Gatot Subroto dari BPBD Provinsi Jawa Timur, hingga Citra Widuri sebagai Direktur Pelaksana LMI.
“Simbolis baju profesi ini sebagai tanda bahwa kita sebagai orang dewasa siap mengantarkan anak Indonesia mencapai cita-cita tertingginya,” jelas Direktur Pelaksana LMI, Citra Widuri.
Sedangkan simbolis pemberangkatan tim Ekspedisi Lereng WIlis sebagai kegiatan intensif para relawan siaga bencana untuk mengkampanyekan desa dan sekolah yang tangguh dalam menghadapi bencana. Sehingga anak Indonesia di masa depan masih dapat menimati alamnya. Cita-cita mulia anak Indonesa tidak akan tercapai jika alam dan lingkungan Indonesia rusak, jika warganya gagap bencana dan tidak berhasil melindungi anak dan alamnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir