SURABAYA (Suaramuslim.net) – Aksi #SurabayaMenggugat yang akan dilakukan pada Kamis 26 September 2019 dengan tuntutan, di antaranya; tolak RUU KPK, tolak RUU KUHP, RUU Ketenagakerjaan, RUU Pertanahan, sahkan RUU P-KS, permasalahan kebakaran hutan, penindasan Papua, demokrasi dikebiri, dan dwifungsi aparat ditanggapi oleh PW Muhammadiyah Jatim.
Muhammadiyah Jatim menilai bagus apabila yang diperjuangkan adalah politik nilai.
“Bagus, sepanjang yang diperjuangkan adalah politik nilai, politik untuk kemaslahatan umat,” ujar Nadjib Hamid, selaku Sekretaris PW Muhammadiyah Jawa Timur saat dihubungi Suaramuslim.net, Selasa (24/9).
Nadjib, sapaan akrabnya, yang juga menjadi lokomotif gerakan Muhammadiyah di Jawa Timur ini mengungkapkan bahwa mahasiswa tidak perlu terlalu diatur karena mereka sudah mengetahui apa yang sebaiknya mereka akan lakukan.
“Mahasiswa tidak bisa disuruh, dan tidak bisa diatur. Mereka tahu apa yang harus dilakukan,” terangnya.
Namun, Nadjib mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang akan aksi agar tertib dan tidak melakukan hal yang anarkis.
“Harus tertib dan tidak anarkis,” pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir