Suaramuslim.net – Nama Muhammad Atiatul Muqtadir mendadak viral. Laki-laki kelahiran Palembang, 1 Agustus 1998 ini merupakan mahasiswa di Fakulltas Kedokteran Gigi UGM 2015. Atiatul Muqtadir atau yang bernama lengkap Muhammad Atiatul Muqtadir adalah Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Muhammad Atiatul Muqtadir juga pernah menjadi santri di Pondok Pesantren. Atiatul Muqtadir menempuh penddikan bangku sekolah di pondok pesantren Al-Furqon dan At-Taufiq.
Selain itu, dia juga pernah mengenyam pendidikan agama di Pondok Pesantren Gontor selama tiga bulan. Di bangku SMP, Muhammad Atiatul Muqtadir melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Al-Furqon. Atiatul Muqtadir yang merupakan kelahiran 1998 dan mengenyam kuliah tahun 2015 termasuk masih muda. Dia juga mengaku bahwa dari angkatannya adalah yang paling muda, karena kebanyakan angkatannya kelahiran 1997 atau 1996.
Ternyata Muhammad Atiatul Muqtadir mengenyam bangku SMA dengan kelas akselerasi. Kemudian dia melanjutkan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan jalur SNMPTN. Pada tahun pertama di UGM, Muhammad Atiatul Muqtadir menjadi bagian dari Keluarga Mahasiswa Muslim FKG dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKG.
Pengalaman tersebut kemudian dilanjutkannya pada tahun kedua dengan menjadi ketua BEM FKG. Tidak hanya sibuk dengan BEM, di tahun yang sama ia juga menjadi anggota Senat FKG se-Indonesia dan mentor denstistry muslim tutorial FKG. Selain organisasi, ia juga turut menjadi bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Terkait leadership, Atiatul Muqtadir mengikuti Forum Indonesia Muda (FIM) ke-19 melalui jalur kampus leader.
Nama Muhammad Atiatul Muqtadir menjadi pembicaraan, setelah dirinya tampil di acara ILC tentang Kontroversi KUHP pada 24 September 2019 sebagai perwakilan dari mahasiswa. Atiatul Muqtadir berbicara dengan tegas dalam menyuarakan kegelisahan masyarakat dan mahasiswa terkait penolakan RKUHP.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini memberi balasan menohok saat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut demonstrasi yang digelar mahasiswa hanya sebuah nostalgia.
Jawaban menohok juga dilontarkan saat di undang di acara Mata Najwa “Agak kurang update ya Pak Moel dan Bang Fahri. Kalau lihat sebenarnya aksi mahasiswa itu terjadi tiap tahun. Bener nggak? Jadi nggak ada istilahnya mahasiswa lagi tidur siang,” katanya.
“Artinya peningkatan kuantitas dan kualitas tuntutan dari aksi mahasiswa ini sejalan dengan menurunnya pengelolaan pemerintah,” lanjut Atiatul Muqtadir yang biasa disapa Fathur.
Tak ingin berhenti. Fathur juga melontarkan pertanyaan menohok kepada Moeldoko, “Katanya tadi Pak Moeldoko demo bukan haram, kok temen-temen kita ditahanin sih sekarang di kepolisian. Bahkan ada yang lagi makan di suatu restoran kena sweeping?.”
Moeldoko menjelaskan hal itu terjadi lantaran sisi psikologis dari aparat keamanan. Biasanya itu terjadi lantaran tensi petugas yang awalnua normal bisa meningkat jika demo tak kunjung selesai.