KAIRO (Suaramuslim.net) – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa kunjungannya ke Kairo akan membuka jalan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan kerja sama bilateral antara Mesir dan Palestina.
Shtayyeh seperti yang dikutip Egypttoday menekankan bahwa Palestina berusaha untuk memperluas hubungan perdagangan dan meningkatkan volume perdagangan antara Mesir dan Palestina.
Dalam wawancara dengan dengan Amr Khalil dalam “dmc Evening,” Shtayyeh menambahkan bahwa Perjanjian Ekonomi Paris membolehkan impor semen, bahan konstruksi dalam segala bentuknya, tanaman pertanian dan peralatan listrik dari Mesir.
Shtayyeh mengungkapkan daftar barang yang diimpor oleh Palestina dari Israel akan disajikan kepada pihak Mesir sebagai pasar alternatif, menunjukkan bahwa Palestina akan berkoordinasi dengan Mesir untuk kemungkinan kerjas ama di bidang gas dan semua masalah yang berkaitan dengan minyak.
Palestina mengonsumsi tagihan bulanan sekitar 3 juta liter bensin sehari yang saat ini diimpor dari Israel tetapi akan diatur dengan pihak Irak, Yordania atau Mesir.
Perdana Menteri Palestina menjelaskan neraca perdagangan antara kedua negara tetangga tidak melebihi $160 juta, yang tidak memuaskan dan tidak mencerminkan ikatan kuat antara kedua negara.
Perdana Menteri Moutafa Madbouli bertemu dengan timpalannya dari Palestina Shtayyeh pada 7 Oktober di Kairo, mereka membahas hubungan bilateral dan masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama, menurut sebuah pernyataan dari kabinet Mesir.
Shtayyeh, yang memimpin delegasi besar menteri, mengunjungi Mesir atas undangan rekannya dari Mesir.
“Penerimaan Shtayyeh atas undangan Madbouli untuk membentuk sebuah delegasi tingkat tinggi, yang terdiri dari 12 portofolio menteri, menunjukkan ketajaman sang pembina untuk membangun jembatan kerja sama politik dan eksekutif antara kedua negara dan untuk membawa hubungan ini ke tingkat koordinasi tertinggi,” kata Duta Besar Palestina untuk Mesir Diab al-Louh.
Pada bulan September 2019, Presiden As-Sisi menegaskan kegigihan Mesir pada pemulihan hak-hak sah rakyat Palestina dan pembentukan negara merdeka mereka, sesuai dengan perjanjian internasional.
Sisi bertemu dengan Abbas di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York.
Sementara itu, Abbas menyatakan apresiasinya atas upaya Mesir dan sikap bersejarah yang tidak dapat diubah terhadap perjuangan Palestina, menyoroti kedalaman hubungan antara rakyat kedua negara.
Abbas juga memuji upaya Mesir untuk mencapai rekonsiliasi antara faksi-faksi Palestina, menegaskan kesediaan untuk melanjutkan koordinasi dengan Mesir pada berbagai masalah yang menjadi perhatian bersama.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir