NABLUS (Suaramuslim.net) – Pemukim Yahudi di wilayah Palestina yang terjajah menjarah buah zaitun milik warga Palestina. Akibatnya, sang pemilik tidak bisa memetik hasil panen dari kebun mereka.
Arafat Audah (59), salah satu warga Palestina yang kebunnya “dipanen” oleh pemukim Yahudi. Semua buah zaitun yang siap panen di kebun milik keluarga Audah di dekat pemukiman Rahalim di Nablus selatan habis dijarah.
“Hari ini saya pergi bersama istri dan anak-anak saya untuk mengumpulkan buah zaitun dari tanah kami, yang dekat pemukiman. Kami terkejut para pemukim mencurinya dan tidak meninggalkan apa-apa untuk kami,” kata Audah kepada Reutes, Senin (04/11).
Ia menjelaskan, di kebunnya terdapat sekitar 100 pohon yang terletak di dekat pemukiman Rahalim yang dibangun di tanah Sawia pada awal tahun sembilan puluhan. Kebun itu merupakan sumber pendapatan baginya dan keluarga.
“Ayah saya menanam pohon-pohon ini lebih dari 60 tahun yang lalu dan kami terus merawatnya sampai pemukiman ini didirikan,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa jalan ke kebunnya itu dikuasai oleh tentara Israel. Tentara mengizinkan kami mencapai kebun hanya dua kali pada setiap tahun. Sekali untuk membajak dan sekali untuk memanen. Namun di tahun kedua, kami diberi waktu dua hari untuk memanen.
Dengan raut wajah sedih, ia mengungkapkan bahwa hasil tanaman yang dicuri harusnya cukup untuk menghidupi anak dan cucu.
“Saya mengajukan keluhan kepada tentara Israel dan polisi, meskipun saya tahu itu tidak akan menuai hasil,” katanya.
Audah khawatir ia tidak dapat lagi mencapai kebunnya tahun depan. Permukiman Yahudi terus diperluas hingga mencaplok tanahnya.
Ia juga melihat, pemukim Yahudi sedang membajak kebun-kebun yang mereka rebut dari warga Palestina. Ia menduga, para pemukim Yahudi akan menanami kebun itu dengan pohon zaitun dan memaksa warga Palestina sebagai kulinya.
Sumber: Reuters