Suaramuslim.net – Keistimewaan bulan Muharram bisa dilihat dari banyaknya hadist yang membahas khusus tentang bulan itu. Berikut ini, seputar hadits-hadits yang membahas mengenai luar biasanya bulan Muharram.
Tak hanya dalam hadist, bahkan Allah subhanahu wa ta’ala sendiri membahasnya khusus dalam Al Quranul Kariim. Allah berfirman,“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di
antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. at Taubah: 36)
Para Sahabat Menghormati Syahrul Haarum Az Zuhri mengatakan,“Dulu para sahabat menghormati syahrul hurum,” (HR. Abdurrazaq dalam al-Mushannaf, 17301).
Kemudian Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari & Muslim).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam penjelasan hadits ini, Imam An Nawawi mengatakan, hadist ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah. (Syarah
Shahih Muslim, 8/55).
Kemudian, As Suyuthi mengatakan, dinamakan syahrullah–sementara bulan yang lain tidak mendapat gelar ini–karena nama bulan ini “Al Muharram” nama nama islami. Berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan nama: Shafar Awwal.
Kemudian ketika Islam datang, Allah ganti nama bulan ini dengan Al Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah). (Syarh Suyuthi ‘Ala shahih Muslim, 3/252).
Hadist Tentang Hari Asyura’
Ada satu hari yang sangat dimuliakan oleh para umat beragama. Hari itu adalah hari Asyura’. Orang yahudi memuliakan hari ini, karena hari Asyura’ adalah hari kemenangan Musa bersama Bani Israil dari penjajahan Fir’aun dan bala tentaranya.
Dari Ibn Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan, ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” mereka menjawab, ‘Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah.’
Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari).
Demikian beberapa hadits yang menjelaskan tentang amalan dan keutamaan bulan muharram, hadits tersebut tentu bisa membantah asumsi masyarakat yang menyatakan bahwa bulan
Muharram adalah bulan kesialan. Semoga bermanfaat. (Muf/smn)