Suaramuslim.net – Di masa pandemi seperti ini, virus sudah menyebar di mana-mana tanpa memandang usia maupun gender.
Seringkali kita sudah berusaha sebaik mungkin dengan vaksinasi, menjaga protokol kesehatan, dll, tapi masih terinfeksi juga. Maka di saat seperti ini sekadar bertanya kabar saja sudah menjadi support system yang terbaik untuk kita.
“Support system itu tidak harus karena sebuah sistem. Hanya dengan berinteraksi dengan individu lainnya juga bisa disebut support system,” ujar Ustadzah Hamdiyaturrahmah dalam program Mozaik Suara Muslim Radio Network, Jumat (2/7/2021).
Kemudian juga ada yang memberikan support system melalui kontak fisik, seperti sang ayah memeluk anaknya, lalu yang levelnya lebih tinggi lagi adalah seperti memberi penghargaan.
“Masing-masing orang berbeda cara menilai kebahagiaannya. Maka sebisa mungkin carilah support system yang sesuai dengan diri kita,” imbuh praktisi parenting ini.
Support system itu sangat berefek besar pada kesehatan mental kita. Ketika teman dekat memberi support terhadap temannya maka dia akan merasa dikuatkan, dia merasa ada feedback di sana. Apalagi keluarga, support system yang terbaik adalah keluarga.
Dalam dunia pendidikan, di masa pandemi ini ada 3 stake holders yang harus selalu menjalin support, pertama keluarga, kemudian guru dan yang ketiga didukung oleh sistem pendidikan yang baik.
Jika tidak diciptakan support system seperti itu, kita seperti layaknya orang yang disuruh berperang tapi tidak diberi senjata.
Jika di dalam keluarga ada dinamika yang membuat kita tidak nyaman, seperti sang ayah merokok, maka jadilah support system untuk ayah kita agar bisa sadar secara perlahan. Jika komunikasi tidak cukup, maka cobalah untuk menggunakan media pembantu. Tentunya tetap dengan perkataan yang sopan dan tidak ada unsur judgement ketika kita ingin menasihati seseorang.
Ingatlah setiap peristiwa yang kita alami, di situlah Allah selalu menyertai, sehingga yang bisa kita lakukan untuk support system terbesar adalah yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dengan kita merupakan pemberian dari Allah, dan pasti di baliknya ada hikmah yang terbaik untuk kita.
Ingat bahwa ketika kita membahagiakan orang lain, maka susungguhnya itu akan kembali ke diri kita sendiri.
