SURABAYA (Suaramuslim.net) – Bank Indonesia kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2021 sebagai bentuk komitmen mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, FESyar yang mengusung tema “Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi Untuk Pemulihan Ekonomi” ini diselenggarakan secara hybrid pada 27 September sampai 2 Oktober 2021 di Atrium Tunjangan Plaza Surabaya.
FESyar Regional Jawa 2021 merupakan rangkaian kegiatan menuju Indonesia Syariah Ekonomi Festival (ISEF) kedelapan yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 25 sampai 30 Oktober nanti.
Sementara rangkaian kegiatan Fesyar Regional Jawa 2021 sendiri meliputi Shariah Forum, Shariah Fair dan Business Matching yang terintegrasi dalam satu platform yang dapat diakses melalui tautan www.fesyarjawa.com.
Dalam opening ceremony FESyar Jawa 2021, Sugeng selaku Deputi Gubernur Bank Indonesia menyampaikan FESyar merupakan kolaborasi Bank Indonesia dengan pemerintah daerah provinsi dan kabupaten di seluruh regional Jawa sebagai wujud komitmen bersama untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Kegiatan ini perlu terus didorong agar dapat berkontribusi maksimal bagi perekonomian nasional sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia cukup signifikan, pada tahun lalu Indonesia berada di peringkat nomor dua Islamic Finance Development Index (IFDI). Di sektor industri halal posisi Indonesia terus meningkat dalam tiga tahun terakhir ini.
“Sektor keuangan ekonomi syariah justru menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah pandemi Covid-19,” terang Sugeng.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto, meyakini bahwa aspek sinergi dalam penyelenggaraan FESyar menjadi hal yang sangat penting untuk membangun sebuah ekosistem ekonomi dan keuangan syariah yang lebih inklusif, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat melalui pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Hal tersebut dapat dilakukan melalui pengelolaan ekonomi daerah berbasis syariah.
“Ghiroh (semangat) untuk mengakselerasi ekonomi syariah ini perlu terus diakumulasi untuk menjadikan ekonomi syariah ini sebagai kekuatan baru bagi pemulihan ekonomi nasional,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menuturkan pentingnya aspek literasi digital dan keuangan untuk memperkuat perekonomian syariah.
Ia mendorong peningkatan ekonomi syariah ke depan agar meluas, tak hanya di sektor makanan dan fashion namun juga merambah sektor pariwisata mengingat Jawa Timur memiliki potensi besar dalam hal ini.
Yang menarik dari opening ceremony FESyar Regional Jawa 2021 adalah adanya Deklarasi Rumah Kurasi untuk penguatan UMKM dan One Pesantren One Product (OPOP), Penandatanganan Kerjasama Himpunan Bisnis Ekonomi Pesantren (Hebitren) se-Jawa, Penyaluran Pembiayaan ZISWAF dan fintech untuk pembiayaan UMKM produktif.
Acara berlangsung meriah dan semua proses dilakukan sesuai protokol kesehatan Covid-19.
Pembukaan FESyar Regional Jawa 2021 ditandai dengan penabuhan beduk oleh Gubernur Jawa Timur bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan FESyar Regional Jawa 2021 ini bisa diikuti secara secara online melalui website www.fesyarjawa.com, Instagram @bi_jatim, dan Youtube Bank Indonesia Jatim serta secara offline di Atrium Tunjungan Plaza Surabaya.