SURABAYA (Suaramuslim.net) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Antikorupsi Bagi Penyelenggara Dan Pemilih Pemilu Berintegritas.
Kegiatan tersebut terselenggara sebagai upaya kesiapan mengawal penyelenggaraan pemilu serentak mendatang.
Kegiatan diikuti oleh hampir 100 orang peserta secara luring bertempat di Ruang Pertemuan Hotel JW Marriot Surabaya pada 6-7 Desember 2021.
“Pemilu yang diinginkan adalah pemilu yang jujur dan adil, yang tidak bergantung pada salah satu pihak saja melainkan penyelenggara, peserta dan pemilih. Saat ini saja sudah banyak kepala daerah yang di-Plt-kan. Ini menjadi tugas kita semua,” ujar Plt. Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana dalam rilis yang diterima Suaramuslim.net, Senin (8/12/21).
KPK, imbuhnya, tidak akan berdiam diri untuk mengawal penyelenggaraan pemilu yang nanti akan diselenggarakan secara serentak.
Lima tahun terakhir, lanjut Wawan, koruptor yang ditangkap usianya relatif semakin muda. Bahkan, ada yang berusia 20 tahunan dan sudah memiliki uang miliaran rupiah. Selain usia muda, beberapa koruptor juga bekerjasama dengan keluarga.
“Orang tua dengan anak, suami dengan istrinya, bahkan ada bapak dengan para istrinya. Jika koruptor melakukan regenerasi apakah KPK akan berdiam diri? Tidak,” tegas Wawan.
Lebih lanjut, Wawan memaparkan upaya KPK melakukan pemberantasan korupsi tidak hanya melalui penindakan, tapi juga dengan upaya pencegahan melalui perbaikan sistem baik di pusat maupun daerah.
Namun, Wawan menjelaskan, perbaikan sistem saja tidak cukup, karena jika niat sudah ada, maka sistem sebaik apa pun tidak akan cukup dan akan selalu dicari celah serta jalan untuk berbuat korupsi. Akibatnya, modusnya pun berubah-ubah.
“Dulu korupsi dilakukan melalui suap menyuap sembunyi-sembunyi, kini berubah dengan cara memberikan kartu ATM dan diberikan PIN-nya, jika individu masih punya niat maka akan tetap ketemu celah. Itulah mengapa KPK masuk melalui pendidikan. Bagaimana menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan integritas pada jiwa-jiwa manusia Indonesia,” urai Wawan.
Turut hadir mewakili Gubernur Jawa Timur, Plh Sekretaris Daerah Jatim Heru Tjahjono menyampaikan bahwa sudah jadi tanggung jawab KPU dan Bawaslu selaku penyelenggara pemilihan presiden, legislatif maupun kepala daerah untuk terus berupaya mewujudkan pemilihan yang berintegritas.
Penyelenggaraan bimtek ini, menurutnya, sangat tepat karena integritas harus menjadi pegangan bagi penyelenggara dan pemilih.
“Pemilu berintegritas adalah pemilu yang terselenggara dengan jujur, berkomitmen dan konsisten. Diharapkan penyelenggara, pemilih, dan pihak-pihak terkait dalam proses penyelenggaraan pemilu berkomitmen dengan regulasi kepemiluan untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas,” kata Heru.
Dalam pelaksanaan pemilu, sambungnya, diharapkan pemilih tidak memilih seperti membeli kucing dalam karung, tidak tahu kredibilitas dari calon yang dipilih, tetapi hanya melihat foto-foto calon yang ditempel di pohon, tembok dan tiang listrik. Dengan kata lain, belum menjabat sudah merusak keindahan.
Selain itu, katanya, juga rawan memicu munculnya money politics yang marak terjadi hingga saat ini.
Untuk itu, harapnya, setidaknya lima syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan pemilu yang berintegritas.
Pertama, regulasi yang jelas dan tegas, agar menjadi pedoman bagi penyelenggara pemilu dalam menjalankan tugasnya.
Kedua, peserta pemilu kompeten. Baik peserta maupun penyelenggara harus taat terhadap aturan berlaku.
Kemudian, ketiga, pemilu yang cerdas. Artinya, penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu mempunyai tugas pencegahan dan sosialisasi, seperti mensosialisasikan pemilu yang baik dan benar.
“Keempat, birokrasi yang netral. Dan kelima, Penyelenggara pemilu yang kompeten dan berintegritas,” urai Heru.
Turut hadir pada acara pembukaan Ketua KPU Jatim Chairul Anam, Ketua Bawaslu diwakili oleh Kepala Sekretariat Sapni Syahril, perwakilan Forkopimda yaitu Asisten Perencanaan Kodam V Brawijaya Kol. Zainuddin, Wakil Direktur Krimsus Polda Jatim, AKBP Zulham Effendy.
Bimtek Antikorupsi ini merupakan yang keempat yang dilaksanakan sepanjang tahun 2021. Kelas serupa telah dilaksanakan sebelumnya di Provinsi Aceh, Gorontalo, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
KPK berharap upaya yang dilakukan bersama ini dapat mendorong penyelenggaraan pemilu yang berintegritas dengan fokus pada penyelenggara, pemilih dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk bersama-sama menyebarkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat.