SURABAYA (suaramuslim.net) – Mantan Menko Kemaritiman Dr. Rizal Ramli menanggapi ruwetnya proses divestasi saham PT Freeport Indonesia ke Pemerintah, ia mengatakan tak perlu melakukan divestasi cukup menunggu kontrak karya habis di tahun 2021, maka sepenuhnya Tambang Grasberg akan diambil alih Pemerintah.
Kepada suaramuslim.net pada Jum’at (6/10) Rizal Ramli mengatakan jika Freeport telah banyak melakukan wanprestasi mulai dari menyogok pejabat pemerinah, melakukan pengrusakan lingkungan, tidak melaksanakan kesepakatan membuat smelter hingga membuat urusan divestasi saham berbelit-belit.
“Berdasarkan kesepakatan kontrak karya kedua tahun 1996 dia harus sudah selesai melakukan divestasi 51% saham tapi belum dia lakukan, maka sekarang semua tergantung pemerintah, saran saya jika Freeport masih ngeyel terus tak perlu lakukan divestasi dan negosiasi, tunggu kontrak karyanya habis!” tegas Rizal.
Rizal Ramli mencurigai dibalik alotnya proses divestasi dan Pemerintah yang terus melakukan negosiasi ada intervensi antek Freeport.
“Saya mencurigai ada menteri-menteri yang menjadi antek Freeport dibalik divestasi saham dimana pajak untuk Freeport diturunkan dan proses negosiasi terus dilakukan sehingga mengancam kerugian Pemerintah” kata Rizal.
Ke depan setelah kontrak dengan PT Freeport Indonesia sepenuhnya habis, Rizal Ramli optimis Indonesia dapat mengelola Tambang Grasberg.
“Pengelolaannya harus oleh Indonesia, Freeport punya tanggung jawab untuk transfer teknologi ke Indonesia, kalau mereka tidak mau kita bisa sewa teknologi dari perusahan tambang lain seperti Rio Tinto dari Inggris” pungkas Rizal.
Reporter : Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor : Muhammad Nashir