NEWYORK (Suaramuslim.net) – Satu dari lima anak di Gaza lahir prematur atau kekurangan berat badan, akibat pengepungan Israel yang berkepanjangan dan blokade sistematis terhadap wilayah Palestina itu selama dua tahun terakhir, kata Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada Senin, seperti dilansir kantor berita Turki Anadolu Agency, Selasa (30/09/2025).
“Minggu ini, UNICEF mengirimkan perlengkapan kebersihan yang sangat dibutuhkan ke rumah sakit dan pusat kesehatan di Kota Gaza, tetapi bayi-bayi membutuhkan lebih banyak akses ke layanan nutrisi dan kesehatan yang menyelamatkan jiwa,” kata badan PBB tersebut dalam sebuah unggahan di perusahaan media sosial berbasis di AS, X.
“Satu dari lima bayi di Jalur Gaza lahir prematur atau kekurangan berat badan,” tambahnya.
Organisasi tersebut memperbarui seruannya untuk pengiriman segera bantuan berskala besar untuk anak-anak, bayi, dan keluarga di Gaza, bersamaan dengan gencatan senjata di wilayah tersebut, yang telah menjadi sasaran blokade parah dan kelaparan yang disengaja selama berbulan-bulan.
Pengepungan yang dilakukan Israel telah memicu bencana kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya, merenggut nyawa 422 orang, termasuk 147 anak-anak, meskipun ada seruan internasional berulang kali untuk mencabut blokade dan mengizinkan akses bantuan.
Bulan lalu, Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu mengumumkan bencana kelaparan di Kota Gaza, dan memperingatkan bahwa bencana tersebut dapat menyebar ke wilayah lain di wilayah tersebut.
Sejak 2 Maret, Israel telah memperketat blokade dengan menutup semua titik penyeberangan ke Gaza, mencegah masuknya makanan, obat-obatan, atau bantuan kemanusiaan, yang mendorong daerah kantong itu menuju kelaparan meskipun truk-truk bantuan telah terkumpul di perbatasan.
Bantuan terbatas kadang-kadang diizinkan, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan banyak truk bantuan, menurut otoritas Gaza, dijarah di tengah perjalanan oleh geng-geng yang diduga dilindungi oleh Israel.
Pengeboman yang tak henti-hentinya telah membuat daerah kantong itu tak layak huni dan menyebabkan kelaparan serta penyebaran penyakit.
Sumber: Anadolu Agency