JAKARTA (suaramuslim.net) – Ekonom Faisal Basri melalui blog pribadinya pada Kamis (12/10) menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur oleh Pemerintahan Jokowi yang cenderung dipaksakan akan bermasalah bagi perekonomian nasional.
“Tahun 2015 mendadak sontak anggaran untuk infrastruktur naik tajam sebesar 123,4 persen diikuti dengan naiknya anggaran kesehatan dan pendidikan ala kadarnya, dari mana datangnya dana untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang masif itu? padahal penerimaan negara dari pajak seret” jelas Faisal.
Faisal Basri menambahkan tidak hanya sektor pajak yang turun pendapatannya namun juga sektor Industri.
“Pendapatan pajak turun diikuti sektor industri yang merupakan penyumbang pemasukan terbesar bagi pajak, pembiayaan dari perbankan dalam negeri? Kemampuan perbankan kita pun amat terbatas” tandas Faisal.
Selain itu Faisal Basri mengkritik langkah Pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur yang akan menambah utang pemerintah.
“Hendak dengan mengeluarkan obligasi atau Surat Utang Negara (SUN)? Undang-undang Keuangan Negara membatasi defisit maksimum hanya 3 persen” tegas Faisal.
Maka Faisal Basri menyarankan kepada Pemerintahan Jokowi untuk tidak memaksakan pembangunan infrastruktur dengan gencar dan segera memangkas belanja infrastruktur agar tidak merusak stabilitas makroekonomi.
“Tidak ada pilihan kecuali memangkas pengeluaran sementara hampir tidak ada ruang untuk memangkas belanja rutin, jadi pilihannya adalah memangkas belanja infrastruktur, jika tidak makroekonomi akan goyah dan krisis rentan terjadi” pungkas Faisal.
Reporter : Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor : Muhammad Nashir