Suaramuslim.net – Islam memberikan arahan kebaikan di segala bidang kehidupan, termasuk dalam urusan perjalanan. Berikut ini adab-adab perjalanan bagi seorang muslim yang patut untuk Anda ketahui. Semoga dengan mengamalkannya perjalanan Anda penuh dengan keberkahan dan ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Tidak Bepergian Seorang Diri
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan adanya risiko bahaya dalam perjalanan yang dilakukan seorang diri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seandainya saja manusia mengetahui apa yang aku ketahui tentang bahaya kesendirian, niscaya tak ada seorang pun yang mau bepergian pada malam hari seorang diri”. (HR. Bukhari)
Mengangkat Seorang Pemimpin (Amir)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan umat muslim untuk menunjuk seorang pemimpin dalam perjalanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika ada tiga orang yang keluar hendak bepergian, maka hendaklah mereka menunjuk salah seorang dari mereka sebagai pemimpin”. (HR. Abu Dawud, hasan)
Berpamitan
Sebelum Anda melakukan perjalanan, disunnahkan untuk berpamitan kepada keluarga, kerabat dan saudara-saudara, terutama bagi anak hendaknya berpamitan kepada kedua orangtuanya.
Ibnu Abdil Barr meriwayatkan: “Jika salah seorang dari kalian keluar bersafar maka hendaklah ia berpamitan kepada saudaranya, karena Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan pada doa mereka barakah”.
Membaca Doa Ketika Menaiki Kendaraan
Umar bin Khathab ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika telah di atas Unta untuk bepergian, beliau bertakbir sebanyak 3x, kemudian berdoa:
“Maha Suci Allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnyalah kepada Rabb kami, kami akan kembali”. (QS. Az-Zukhruf: 13-14)
Ya Allah, sungguh Kami memohon kepada Engkau dalam safar ini kebaikan dan ketaqwaan, dan amalan-amalan yang Engkau ridhai. Ya Allah, berilah kemudahan bagi Kami dalam safar Kami ini, dekatkanlah jaraknya bagi kami sesudahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dalam safarku dan pemandangan yang menyedihkan, dan dari kembalian yang buruk pada harta dan keluargaku”.
Dan apabila beliau kembali dari safar beliau mengucapkan kembali doa tersebut dan menambahkannya dengan ucapan, “Sebagai orang-orang yang kembali, bertaubat dan beribadah, lalu kepada Rabb kami, kami memuji”.
Memperbanyak Doa dalam Perjalanan
Kesempatan berada dalam perjalanan ini hendaknya dipergunakan untuk memperbanyak doa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga jenis doa yang dikabulkan dan tidak diragukan lagi, (yaitu) doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bepergian dan orang tua (ayah) yang mendoakan (kejelekan) atas anaknya”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Memperhatikan Adab Singgah dan Bermalam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian bepergian dan melewati daerah padang rumput, maka berikanlah Unta haknya dari (rumput yang tumbuh di) tanah tersebut. Dan jika kalian melewati daerah tandus, maka percepatlah langkah kalian. Dan jika kalian hendak bermalam, maka janganlah bermalam di jalan, karena ia merupakan tempat lewat hewan dan tempat tinggal serangga pada malam hari.” (HR. Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda: “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat, kemudian dia berdoa, ‘aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari segenap keburukan yang ia ciptakan’, niscaya tidak ada sesuatu pun yag membahayakannya sampai dia pergi dari tempat tersebut.” (HR. Muslim)
Sunnah Shalat Dua Rakaat di Masjid Terdekat Sebelum Mendatangi Tempat yang Dituju
Dari Ka’ab bin Malik ra, bahwasanya jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang dari perjalanan, beliau mendatangi masjid dan salat dua rakaat. (Muttafaq Alaih)
Disunnahkan Ketika Masuk Suatu Kampung untuk Mengucapkan Doa
“Ya Allah, Rabb tujuh langit dengan apa yang ada di dalamnya, dan Rabb tujuh bumi beserta seluruh isinya, Rabb syetan dan apa yang mereka sesatkan, Rabb segala angin dan segala yang diterbangkannya, aku memohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta yang ada di dalamnya, dan aku memohon perlindungan dari keburukan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta segala yang ada di dalamnya.” (HR. Ibnu Hibban)
Segera Kembali dari Perjalanan Setelah Urusan Selesai
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Safar adalah bagian dari adzab yang mencegah salah seorang dari kalian dari makan, minum, tidur. Maka bila salah seorang kalian telah mencapai maksud dari perjalannya, hendaklah segera kembali kepada keluarganya”. (Muttafaq Alaih)
Demikian adab-adab bagi seorang muslim selama melakukan perjalanan. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Kontributor: Siti Aisy*
Editor: Oki Aryono