Adab Sulaiman

Adab Sulaiman

Kaya Hati Melampaui Kaya Materi

Suaramuslim.net – Sulaiman itu raja. Semut bisa diajak bicara. Jin bisa diperintah. Bahkan orang berilmu bisa membawa tahta Bilqis dalam sekedip mata. Kekuasannya meluas.

Di tengah semua karunia tersebut, Sulaiman menyadari bahwa semua ini ujian:

قَالَ ٱلَّذِي عِندَهُۥ عِلۡمٞ مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن يَرۡتَدَّ إِلَيۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيّٞ كَرِيمٞ

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” Quran Surah An-Naml, ayat 40.

Kejayaan itu ujian. Kekayaan itu ujian. Kekuasaan itu ujian. Pencapaian itu ujian. Keterkenalan juga ujian. Menguji apakah hamba tersebut bersyukur atau ingkar.

Bersyukur artinya menyadari bahwa semuanya pemberian Allah. Jadi yang diucap adalah “Alhamdulillah”. Segala puja puji adalah milik Allah. Makhluk tidak pantas menerima pujian dan menerima pujian dari makhluk yang lain. Karena semuanya pertolongan Allah.

Ingkar artinya mendurhakai Allah. Makin jaya makin takabbur. Makin menantang Allah. Makin malas berdakwah. Makin malas bersedekah. Menganggap semua pencapaian ini karena kehebatan dan kepintaran diri sendiri.

Maka tugas kita tinggal pilih, mau bersyukur atau ingkar. Semoga kita bisa meneladani jalan hidup Nabi Sulaiman.

Rendy Saputra
Risalah Masjid Cahaya

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment