Akibat Pernyataan Kontroversi, Amerika Makin Panen Protes

Akibat Pernyataan Kontroversi, Amerika Makin Panen Protes

Akibat Pernyataan Kontroversi, Amerika Makin Panen Protes

Suaramuslim.net – Sejak presiden Amerika, Donald Trump mengumumkan pernyataannya mengenai pemindahan ibu kota Israel ke kota Jerussalem, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyaho meminta dukungan ke berbagai pihak. Meski demikian, permintaannya itu tidak digubris. Tak hanya itu, semakin hari, Amerika semakin panen protes dari negara-negara lain.

Senin (11/12) lalu, ia meminta dukungan ke Uni Eropa terkait pemindahan ibu kota Israel ke Jerussalem dan pemindahan duta besar negara-negara Eropa ke Jerussalem. Netanyaho juga menyerukan kepada negara-negara Eropa insiatif yang dilakukan oleh Amerika. Namun usulannya tidak digubris sama sekali oleh menteri urusan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini. Usulan Netanyahu yang tidak digubris tersebut cukup beralasan, mengingat keputusan Donald Trump mampu membuat perdamaian dunia menjadi tidak stabil kata Mogherini, seperti dilansir oleh BBC.

Penentangan tersebut muncul dari seluruh lapisan negara-negara Eropa. Bahkan dari Ceko sekalipun yang merupakan sekutu terdekat Israel. Penentangan tersebut datang pasca kunjungan perdana Benjamin Netanyahu kepada Uni Eropa selama 22 tahun terakhir. Penentangan juga datang dari Prancis. Prancis mengatakan bahwa status Jerussalem menjadi jelas melalui persetujuan akhir antara Israel dan Palestina, sebagaimana dilansir The Guardian.

Ceko sendiri menyatakan bahwa mereka hanya menerima kedaulatan Israel di Yerussalem Barat. Sementara Budapest mengatakan bahwa posisi jangka panjang mereka di dua negara timur-tengah tersebut tidak akan berubah seperti dilansir oleh Reuters.

Sementara di Timur Tengah sendiri, ratusan pemuda memprotes kebijakan presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hizbullah, mengorganisir demonstrasi besar-besaran menentang Amerika dan Israel sembari meneriakkan, “Kematian untuk Amerika! Kematian untuk Israel!”

Sementara militan Iran bersatu mengerahkan kekuatan mereka menentang keputusan Amerika. Di Ramal-lah, di wilayah tepi barat Palestina, para pemuda melemparkan batu kepada tentara Israel yang menembakkan peluru karet dan gas air mata kepada mereka, sebagaimana dilansir kantor berita Perancis AFP. Tidak hanya itu, ratusan orang tewas terkena serangan yang dilakukan oleh tentara Israel, pasca pernyataan presiden Amerika Serikat mengenai pemindahan ibu kota Israel ke Jerussalem.

Indonesia: Negara Timur Tengah Jangan Ikuti Jejak Amerika

Di Indonesia, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengunjungi Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. Retno Marsudi menyerukan diplomasi negara-negara Timur Tengah agar tidak mengukuti jejak Amerika Serikat. Keputusan Retno Sendiri seiring dengan hadirnya presiden Joko Widodo pada konferensi OKI yang digelar pada 13 Desember guna membicarakan masalah Palestina, seperti dilansir Jawa Pos 12/12/2017.

Kepada Menlu Yordania, Retno mengatakan bahwa masyarakat harus berpegang pada “status quo” yang ditetapkan PBB atas Palestina. Selain menegaskan sikap Indonesia, menlu Retno dan menlu Yordania juga juga melakukan koordinasi terkait langkah diplomasi dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Hal ini penting dilakukan dengan Yordania mengingat, Raja Yordania adalah Pelayan Situs Suci di Yerusalem, seperti dikutip.

Kontributor: Abby Fadhilah Yahya
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment