Al-Qur’an: Pilihan Terbaik di Antara Segala Kebaikan

Al-Qur’an: Pilihan Terbaik di Antara Segala Kebaikan

Al Quran Al-Karim, Bacaan yang Maha Sempurna dan Maha Mulia
Al Quran (Foto: Freepik)

Suaramuslim.net – Al-Qur’an menawarkan pilihan terbaik di antara pilihan-pilihan yang baik. Kalau ada jalan-jalan yang banyak-beragam, dan semuanya baik, Al-Qur’an mampu menunjukkan jalan terbaik. Pilihan Al-Qur’an itu tidak akan membuat manusia menyesal, tetapi justru akan menggembirakannya.

Betapa banyak kaum muslimin yang masih ada keraguan ketika Al-Qur’an menunjukkan jalan dan solusi ketika mereka menghadapi masalah dalam kehidupannya.

Al-Qur’an: jaminan kebaikan

Nabi Muhammad sendiri merupakan sosok manusia terbaik. Nabi Muhammad semakin kokoh ketika Al-Qur’an diturunkan kepadanya. Bahkan Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar beliau. Oleh karena itu, sangat layak bila umat Islam mewarisi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup terbaik.

Al-Qur’an bukan kitab suci biasa, tetapi kitab yang berisi petunjuk lengkap sekaligus sebagai sumber segala kebaikan. Bahkan tidak satu kata pun dari Al-Qur’an kecuali memuat petunjuk terbaik. Dan tidak ada satu petunjuk pun kecuali akan membawa kebaikan. Allah sendiri secara tegas menyatakan bahwa Al-Qur’an bukan hanya petunjuk yang lurus, tetapi akan menggembirakan bagi pelakunya. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya:

إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا

“Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.” (QS. Al-Isra: 9).

Allah menjamin akan memberi kegembiraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk-Nya dan akan mendapatkan akhir yang baik. Bisa jadi manusia menganggap pilihan Al-Qur’an itu kurang menguntungkan atau mengecewakan dirinya, tetapi itu jalan terbaik. Bisa jadi manusia menganggap keputusan dirinya terbaik sementara keputusan Al-Qur’an dianggap kurang relevan dan kurang diterima akal.

Allah menggambarkan indahnya mengikuti petunjuk Al-Qur’an dengan memberi permisalan yang sangat logis. Allah mempersonifikasikan bahwa melewati pintu rumah merupakan jalan terbaik untuk memasuki sebuah rumah. Kita simak petunjuk Allah berikut:

وَلَيۡسَ ٱلۡبِرُّ بِأَن تَأۡتُواْ ٱلۡبُيُوتَ مِن ظُهُورِهَا وَلَٰكِنَّ ٱلۡبِرَّ مَنِ ٱتَّقَىٰۗ وَأۡتُواْ ٱلۡبُيُوتَ مِنۡ أَبۡوَٰبِهَاۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

“Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 189).

Al-Qur’an menggambarkan betapa indahnya ketika seseorang memasuki suatu rumah melalui pintu, bukan lewat jendela atau atap. Petunjuk memasuki dengan melalui pintu merupakan pilihan terbaik. Manusia bisa saja memasuki rumah lewat jendela atau atap, namun itu bukan pilihan terbaik. Ketika seseorang memasuki rumah sendiri, dengan melewati jendela atau atap dianggap kurang waras. Bahkan dia akan dicurigai sedang mengalami kelainan jiwa. Terlebih lagi, ketika pelakunya orang lain, sehingga menimbulkan prasangka buruk bagi siapa pun yang melihatnya.

Al-Qur’an mengajarkan bahwa menyembah hanya kepada Allah merupakan jalan terbaik ketika manusia menyembah kepada berhala. Allah memerintahkan salat berjamaah di saat manusia senang salat sendiri-sendiri. Allah juga memerintahkan manusia untuk taat dan patuh kepada ajaran Nabi Muhammad sementara kebanyakan manusia melalaikannya.

Demikian pula ketika Al-Qur’an mewajibkan manusia untuk milih istri karena agamanya di tengah-tengah manusia yang menyaratkan kecantikan dan kepintaran bagi calon pasangannya.

Jaminan kebaikan mengikuti Al-Qur’an 

Al-Qur’an menjamin manusia yang taat dan sabar berada di jalan Allah akan berada di dalam kebaikan, akan jauh dari keburukan dan kesengsaraan. Allah menggambarkan keadaan seseorang yang beriman dan berbuat baik akan memperoleh jaminan kebaikan, sebagaimana firman-Nya:

 مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

“Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS.  An-Nahl: 97).

Allah memberi pilihan kepada seseorang untuk beriman dan berbuat baik, atau memilih kafir dan senantiasa berbuat keburukan. Dua pilihan ini memberi konsekuensi berbeda. Yang pertama, akan berkesudahan dengan kabar gembira dan hidup penuh berkah. Sementara yang kedua akan menerima kesengsaraan dan kesulitan hidup.

Betapa banyak kehidupan para Nabi dan Rasul yang berakhir dengan penuh kebahagiaan bersama umat dan pengikutnya, sementara orang yang memusuhi dan menentang harus menerima pil pahit kehidupan berupa kekalahan dan siksaan.

Allah sendiri menegaskan bahwa Al-Qur’an sebagai obat dan penawar hati siapa pun yang mengalami kegelisahan dan kekosongan hati, serta gundah gulana. Saat ini wabah Corona sedang melanda dunia dan tidak sedikit masyarakat yang terindikasi dan terkena virus itu. Mereka harus diisolasi dan berdiam diri dalam sebuah ruangan agar cepat sembuh. Mereka harus menjalani terapi kesembuhan agar cepat kembali ke rumahnya.

Yang menarik, ada pengakuan dari salah seorang yang menjalani terapi ini, menyibukkan diri dengan membaca Al-Qur’an selama masa isolasi hingga bisa mengkhatamkannya. Dalam masa dua pekan ini, di samping meminum obat, kegelisahan hatinya terobati dengan membaca Al-Qur’an.

Membaca Al-Qur’an selama masa isolasi ini membuat dirinya cepat pulih dan hatinya menjadi tenang. Al-Qur’an benar-benar membawa dan mendatangkan kebaikan bagi hamba-hamba-Nya yang menjadikan sebagai pembimbingnya.

Surabaya, 19 April 2020

Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment