Aliansi Bem UI Lawan Stigma Radikalisme dari BNPT

Aliansi Bem UI Lawan Stigma Radikalisme dari BNPT

Aliansi Bem UI Lawan Stigma Radikalisme dari BNPT
Spanduk yang dipasang di depan kampus Universitas Indonesia (Foto: Istimewa)

Jakarta (Suaramuslim.net) – Direktur Pencegahan BNPT, Hamli, menyatakan bahwa hampir semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari Jakarta hingga Jawa Timur telah terpapar radikalisme (25/5). Hamli menunjuk tujuh PTN yang telah disusupi paham radikal yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Diponegoro (Undip), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Brawijaya (UB).

Hal ini menyebabkan pro kontra yang berkepanjangan di kampus-kampus, sehingga memantik reaksi keras dari aliansi yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dengan membuat kajian tentang radikalisme dan spanduk sebagai aksi protes untuk mempertanyakan ucapan yang di lontarkan BNPT.

Seperti informasi yang diterima Suaramuslimdotnet, Rabu (25/7) mereka mempertanyakan tentang ciri-ciri yang dikeluarkan BNPT, dalam penyebutan 7 (tujuh) kampus radikal ini, menurut Kemenristekdikti ada beberapa ciri yang bisa dikenali dari sikap dan paham radikal: 1) intoleran (tidak mau menghargai pendapat & keyakinan orang lain); 2) fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain salah); 3) eksklusif (membedakan diri dari umat Islam umumnya); dan 4) revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan).

Aliansi itu menganggap dari ketujuh definisi ini, semua terbantahkan mengingat definisi yang dibuat oleh Kemenristekdikti mengenai sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner tidak memungkinkan dilakukan tanpa adanya kepemilikan senjata api secara masif oleh para mahasiswa.

Kemudian sikap intoleran yang disebutkan pada definisi tersebut tidak tercermin dalam kehidupan dan pola interaksi pada kehidupan mahasiswa Universitas Indonesia karena telah diberikan pendidikan budi pekerti serta penguatan nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan pada mata kuliah MPKTA dan MPKTB.

Selain itu, Universitas Indonesia menjadi salah satu pihak yang mengecam keras terror bom di Mako Brimob Kelapa Dua serta bom di tiga gereja di Surabaya beberapa waktu lalu, hal itu ditunjukkan pada salah satu kabar di laman resmi Universitas Indonesia, dimana Universitas Indonesia sebagai salah satu kampus unggulan di Indonesia serta salah satu kampus yang lokasinya dekat dengan lokasi terjadinya bom turut perihatin atas terror tersebut, dan mengecam akan kedua peristiwa tersebut, sehingga tuduhan Kemenristekdikti bahwa Universitas Indonesia adalah kampus yang terpapar radikalisme tidak tepat.

Aliansi yang terdiri dari BEM UI, BEM FKM UI, BEM FF UI, BEM FIA UI, BEM FIK UI, BEM FKG UI, BEM FMIPA UI, BEM FASILKOM UI, BEM FK UI, BEM PSIKOLOGI UI, BEM FIB UI itu meminta Pemerintah dapat mempertanggungjawabkan setiap perkataannya, terlebih atas sebuah klaim yang berpotensi menimbulkan misinterpretasi berujung kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Ali Hasibuan

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment