Suaramuslim.net – Lembaga Hak Asasi Manusia Internasional, Amnesty International menyebut pembersihan etnis Rohingya masih terus berlanjut, pemerintah dan militer Myanmar merampok, menculik dan secara sengaja menimbulkan kelaparan terhadap pria, wanita dan anak-anak Rohingya.
Amnesty International melaporkan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah merampok keluarga Rohingya di pos pemeriksaan saat mereka mencoba melarikan diri ke Bangladesh lalu menculik remaja perempuan dari desa mereka sehingga mendorong yang lain pergi dalam ketakutan.
Sementara pengungsi Rohingya menjelaskan alasan mereka melarikan diri adalah karena di daerah asalnya mereka kekurangan makanan. “Kami tidak bisa mendapatkan makanan, itu sebabnya kami melarikan diri,” kata Dildar Begum, seorang pengungsi Rohingya.
Amnesty International menerangkan kekurangan pangan sebagian besar disebabkan oleh tindakan pasukan keamanan Myanmar, yang memblokir etnis Rohingya untuk mengakses sawah mereka, pasar dan bantuan kemanusiaan yang diberikan pada mereka.
“Tindakan yang disengaja oleh pemerintah Myanmar pada dasarnya membuat banyak orang Rohingya kelaparan sehingga mencoba untuk meninggalkan desa mereka,” terang Amnesty dalam siaran persnya.
Sementara The Associated Press menemukan bukti yang menunjukkan bahwa ratusan orang Rohingya telah dibantai pada akhir Agustus oleh pemerintah Myanmar dan dimakamkan di kuburan massal. Utusan PBB Yanghee Lee membenarkan temuan tersebut, bahwa pemerintah Myamar sedang melakukan genosida dengan membunuh dan membuang mayat etnis Rohingya.
Sumber: Aljazeera
Penerjemah: Ahmad Jilul Qur’ani Farid