Suaramuslim.net – Tahukah Anda bahwa perkembangan teknologi yang pesat tidak hanya memberikan manfaat namun juga akan mendatangkan ancaman di kemudian hari. Mengapa demikian?
Stephen Hawking, ilmuwan terkemuka asal Inggris mengungkapkan ancaman terbesar eksistensi manusia dalam 100 tahun mendatang. Ancaman itu akan datang dari laju perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Ancaman itu meningkatnya kemungkinan terjadinya bencana besar di planet bumi dalam waktu seribu tahun mendatang. Tidak hanya itu, Hawking juga memprediksi, umat manusia tidak akan menemukan cara untuk hidup di luar angkasa atau planet lain di tata surya dalam 100 tahun terakhir. ”Kita tidak akan bisa mengembangkan kehidupan yang benar-benar mandiri di luar angkasa dalam 100 tahun mendatang, karena itu, kita harus benar-benar hati-hati selama periode ini,” kata Hawking dalam sebuah wawancara dengan BBC, seperti dikutip republika.co.id.
Lebih lanjut, Hawking menjelaskan, ancaman terbesar yang ditimbulkan laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu berupa perang nuklir antara sejumlah negara dan rekayasa genetik dari berbagai virus yang ada. Untuk itu, ilmuwan asal Universitas Cambridge itu menyebut, umat manusia harus bisa mengendalikan dan menganalisa bahaya tersebut.
Senada bahwa perkembangan teknologi juga bisa mendatangkan ancaman bagi manusia. Pendiri SpaceX sekaligus CEO dari Tesla Inc, Elon Musk juga mengingatkan tentang perkembangan teknologi, terutama soal kecerdasan buatan atau Artificial Intelegence (AI).
Menurutnya, kecerdasan buatan dapat menjadi ancaman terhadap peradaban dan kelangsungan hidup umat manusia. Karena itu, diperlukan seperangkat regulasi yang mengatur atau mengendalikan perkembangan teknologi tersebut. Elon, mengungkapkan, selama ini dirinya telah melihat sendiri dan menjadi saksi bagaimana teknologi berkembang begitu pesat. Termasuk, dengan perkembangan dan inovasi dalam pembuatan AI.
Penemu software Zip2 itu pun menilai, perusahaan-perusahaan teknologi yang terus mengembangkan teknologi AI harus dapat menahan diri. Jika tidak, kata Elon, bukan tidak mungkin, perusahaan-perusahaan tersebut malah tidak sengaja menciptakan robot atau AI yang membahayakan manusia itu sendiri. “Pada suatu saat, banyak robot yang akan melakukan pekerjaan manusia. Itu bisa menjadi masalah tersendiri, bagi eksistensi dan keberadaan menusia,” ujarnya.
Ancaman Semakin Beragam, Indonesia Perlu Perkuat Keamanan
Kemajuan teknologi dan informasi, pada akhirnya membuat jenis ancaman yang dihadapi manusia semakin beragam. Penawaran fasilitas Internet of Things misalnya, Pakar sistem keamanan siber dari Oxford University Andrew Martin mengingatkan pemangku kebijakan di Indonesia untuk waspada menjaga keseimbangan antara kecanggihan yang ditawarkan IoT (internet of things). IoT berpotensi menjadi celah sebagai senjata oleh para hacker yang tidak bertanggung jawab.
Menganggapi hal tersebut, Sekretaris Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Sunaryo menyampaikan bahwa pemerintah fokus mengamankan sistem pertahanan nasional. “Kemenhan, Kemenkominfo dan berbagai pihak terus merumuskan upaya terbaik menghadapi ancaman ini. Kami coba pagari dengan membuat peraturan-peraturan yang mengikuti perkembangan teknologi,” katanya.
Sunaryo juga mengilustrasikan ancaman bahaya yang dapat terjadi jika pihak-pihak yang berniat jahat bisa masuk ke sistem pertahanan melalui pintu IoT. “Bahaya itu, semua jadi susah, kita gak bisa bergerak. Sistem persenjataan kita tak bisa digunakan, pesawat tempur kita tak bisa terbang,” kata Sunaryo.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Wiranto juga mengatakan, Indonesia harus memperkuat pertahanan keamanannya, karena ancaman terhadap negara saat ini sudah berubah dan beragam. “Di era globalisasi saat ini, ancaman terhadap negara sudah semakin beragam, pertahanan semesta menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan keamanan nasional,” ujarnya.
Menurut Politisi Partai Hanura ini, perkembangan teknologi saat ini membuat masyarakat semakin kritis, melalui penggunaan internet. Kondisi tersebut perlu diwaspadai, karena pola ancaman juga ikut berubah seiring perubahan zaman.
Kontributor: Muflihaful Islam
Editor: Muhammad Natsir