Benarkah Mitos Seputar Ibu Hamil dan Bayi?

Benarkah Mitos Seputar Ibu Hamil dan Bayi?

Ilustrasi ibu hamil. Foto: pixabay.com

Suaramuslim.net – Setelah dinyatakan hamil, biasanya wanita punya daftar pertanyaan dos and don’ts yang panjang mengenai kehamilan, seperti apakah aman menyantap sushi, bolehkah menyetir atau mengecat rambut. Ditambah lagi, dengan orang-orang sekitar yang tampaknya selalu siaga menasihati ibu hamil untuk tidak makan atau melakukan ini dan itu. Alhasil, ibu hamil terutama yang baru pertama kali mengandung, bisa makin bingung atau bahkan cemas.

Banyak banget mitos-mitos yang berkembang di Indonesia. Biasanya mitos-mitos ini meluas jadi larangan atau pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang karena alasan tertentu. Dan salah satu hal yang sering banget diperdengarkan adalah seputar ibu hamil dan bayi. Mau tahu mitos tentang ibu hamil dan bayinya. Simak yuk!

1. Ibu hamil dilarang creambath dan mengecat rambut

Siapa bilang tidak boleh? Ibu hamil juga perlu gaya dan tampil cantik, dan beruntung, mengecat rambut tidak berdampak buruk asalkan dilakukan dengan benar.

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengecat rambut saat hamil, antara lain:

  • Hindari mewarnai rambut saat trimester pertama, karena organ-organ bayi masih berkembang. Tunggulah hingga trimester kedua.
  • Jika kamu memilih untuk mewarnai rambut sendiri, kenakan sarung tangan. Bukalah jendela saat mengecat agar sirkulasi udara lebih baik, juga untuk meminimalkan paparan bahan kimia. Lagi pula, ibu hamil umumnya lebih sensitif terhadap bau (termasuk bau cat yang menyengat), sehingga ventilasi ruangan yang baik dan sirkulasi udara yang cukup, dapat mencegah mual.
  • Bilas rambut secara menyeluruh pada akhir proses.
  • Highlight rambut lebih disarankan ketimbang mewarnai seluruh rambut. Hal ini karena bahan kimia yang digunakan hanya diserap oleh rambut Anda, dan bukan oleh kulit kepala atau aliran darah.

Ingatlah bahwa kehamilan dapat memengaruhi kondisi normal rambut kamu. Misalnya, setelah dicat, warna rambut jadi tak terlalu keluar, atau rambut menjadi kusut. Karena itu, sebaiknya kamu melakukan tes dahulu dengan pewarna atau perawatan yang hendak kamu gunakan. Bicarakan dengan hairdresser untuk saran terbaik.

2. Seks bisa merugikan ibu hamil dan bayi

Boleh-boleh saja. Ibu hamil dengan kehamilan normal dapat terus berhubungan seksual sampai air ketuban pecah. Hubungan seksual yang kamu lakukan juga tidak membahayakan bayi karena kantong ketuban dan otot kuat rahim melindungi bayi.

Kamu pun tak perlu takut seks memicu persalinan dini jika, lagi-lagi, kamu memiliki kehamilan yang normal. Bahkan orgasme pun tidak akan menyebabkan keguguran. Memang, orgasme dapat menimbulkan kontraksi uterus yang ringan, tapi ini bersifat sementara dan tidak berbahaya.

3. Kalau pas hamil suka daging berarti bayi yang di kandungnya laki-laki, sebaliknya kalau suka sayur berarti bayi yang di kandungnya perempuan

Mitos lain yang beredar adalah soal jenis kelamin bayi. Kalau sang ibu suka makan daging saat hamil, artinya bayi yang di perut laki-laki, tapi kalau suka sayuran bayinya bakal perempuan. Ternyata mitos ini sama sekali tidak benar, karena jenis kelamin janin itu tergantung dari kromosom X dan Y saat sperma dan sel telur bertemu. Jadi gak ada hubungannya sama sekali dengan makan daging atau sayuran.

4. Disekitar tempat tidur bayi harus dikasih peniti atau jarum supaya aman dari gangguan ‘makhluk halus’

Katanya lagi, bayi yang baru lahir harus diberi perlindungan dengan cara memberi peniti atau jarum di sekitar tempat tidur bayi. Tujuannya supaya tidak diganggu jin atau makhluk gaib lainnya. Tapi ternyata ini cuma mitos dan kepercayaan orang zaman dulu, loh. Tidak ada fakta ilmiah yang benar-benar membuktikan hal ini.

5. Bayi dilarang keluar rumah sebelum 40 hari

Kamu pasti pernah dengar kan kalau bayi yang masih di bawah umur 40 hari itu belum boleh dibawa pergi-pergi keluar rumah? Mitos ini bisa dibilang relevan sama kenyataan, karena bayi yang masih sangat kecil sangat rentan terhadap virus dan infeksi yang datang dari luar. Bayi belum punya daya tahan tubuh yang kuat. Jadi memang gak memungkinkan buat dibawa pergi dulu sebelum waktunya.

6. Bayi yang sering digendong akan lebih sering rewel dan ‘bau tangan’

Orang tua sering bilang kalau punya bayi jangan sering digendong, nanti bisa ‘bau tangan’. Bayi akan sering minta gendong terus yang membuat orang di sekelilingnya repot. Faktanya, menggendong bayi bisa melekatkan bonding antara ibu dan anak. Banyak manfaat yang diperoleh saat menggendong bayi yang bakal terlihat di masa mendatang.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment