Berkurban Lewat Utang? Begini Kata Ulama

Berkurban Lewat Utang? Begini Kata Ulama

Berkurban Lewat Utang Begini Kata Ulama
Ilustrasi peternakan. (Ils: Dribbble/Eka Febry Setiawan)

Suaramuslim.net – Begitu besarnya kemuliaan berkurban hingga sebagian ulama menganjurkan untuk berkurban meskipun harus berutang. Di antaranya adalah Imam Abu Hatim sebagaimana dinukil oleh Ibnu Katsir dari Sufyan Ats Tsauri (Tafsir Ibn Katsir, surat Al Hajj: 36).

Sufyan Ats Tsauri rahimahullah mengatakan: “Dulu Abu Hatim pernah berutang untuk membeli unta kurban. Beliau ditanya: “Kamu berutang untuk beli unta kurban?” Beliau menjawab: “Saya mendengar Allah berfirman: لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ (kamu memperoleh kebaikan yang banyak pada unta-unta kurban tersebut).

Demikian pula Imam Ahmad dalam masalah aqiqah. Beliau menyarankan orang yang tidak memiliki biaya aqiqah agar berhutang dalam rangka menghidupkan sunah aqiqah di hari ketujuh setelah kelahiran.

Lebih Baik Kurban Kambing atau Sapi?

Pada prinsipnya berkurban itu sama dengan bersedekah jika dilihat dari aspek yang menerima hewan kurban. Semakin besar hewan yang dikurbankan, semakin besar manfaatnya bagi yang menerima.

Coba perhatikan pahala yang besar terkait datang ke masjid lebih awal untuk salat Jumat, besarnya diumpamakan hewan ternak yang besar yaitu onta dan sapi.

Berdasarkan sabda Rasulullah tentang hari Jumat:

مَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً

“Barangsiapa yang berangkat (salat Jumat) pada jam pertama, maka seakan-akan dia mengurbankan unta. Barangsiapa yang berangkat pada jam kedua, maka seakan-akan dia berkurban dengan sapi. Barangsiapa yang berangkat pada jam ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan kambing jantan. Barangsiapa yang berangkat pada jam keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan ayam. Barangsiapa yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan dia berkurban dengan telor.” (Malik dalam Al Muwatho; Imam Ahmad).

Apalagi masyarakat Indonesia lebih senang daging sapi dibanding kambing, karena memang mahal.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment