Buka Ijtima’ Ulama, KH Ma’ruf Amin Tegaskan Tanggung Jawab Umat Islam

Buka Ijtima’ Ulama, KH Ma’ruf Amin Tegaskan Tanggung Jawab Umat Islam

Pasca Pilkada, MUI Ajak Umat Tetap Jaga Persatuan
Ketua MUI K.H Ma'ruf Amin (Foto: Senayanpost)

Jakarta (Suaramuslim.net) – Ijtima’ Ulama yang menjadi agenda tiga tahunan Majelis Ulama Indonesia (MUI) resmi dibuka langsung oleh ketua MUI K.H Ma’ruf Amin, Senin (7/5) di Pondok Pesantren Al-Falah, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pembukaan Ijtima’ Ulama ini juga dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin dan sejumlah pejabat negara lainnya.

Dalam pembukaannya, Ma’ruf Amin mengaskan bahwa umat Islam di Indonesia mempunyai tanggung jawab yang besar kepada bangsa Indonesia.

“Umat Islam, sebagai bagian terbesar penduduk di negeri ini, mempunyai tanggung jawab yang besar pula dalam menjaga bangsa dari upaya-upaya penyimpangan khittah pendirian bangsa.” Ujar Ma’ruf Amin.

“Para pendiri bangsa telah mencapai kemufakatan dalam menancapkan khittah dan prinsip-prinsip kebangsaan” tambahnya.

Menurut Amin, Materi tentang masalah prinsip kebangsaan (masail asasiyah wathaniyah) yang akan dibahas dalam Ijtima Ulama merupakan salah satu perwujudan dari tanggung jawab tersebut.

“Misalnya tentang masalah bela negara, merupakan respons atas wacana yang dihembuskan oleh berbagai pihak yang merasa pesimistis terhadap kelangsungan eksistensi negara bangsa ini di masa mendatang” paparnya.

Selain itu menurut Amin, masalah politisasi agama juga sangat mendesak untuk dibahas dalam ijtima’ ulama.

“Politisasi agama merupakan respons atas kekurangtepatan pemahaman pihak-pihak tertentu terhadap hakikat agama dan politik serta hubungan keduanya” ungkap Amin.

Amin menegaskan, dalam Islam tidak ada pemisahan antara agama dan politik, sehingga kurang tepat jika ada pihak-pihak yang menginginkan adanya pemisahan yang tegas di antara keduanya. Namun Islam juga mewajibkan adanya keadaban dan kesopansantunan (al-akhlak al-karimah) dalam setiap proses politik.

“Sehingga tidak tepat pula menjadikan agama sebagai kedok untuk membungkus kepentingan politik tanpa mengindahkan ketentuan agama” pungkas Amin.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment