Definisi dan Keutamaan Puasa

Definisi dan Keutamaan Puasa

Definisi dan Keutamaan Puasa
Ilustrasi peralatan makan.

Suaramuslim.net – Definisi puasa menurut bahasa berarti menahan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Maryam ayat 26 yang artinya:

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”

Adapun puasa menurut istilah adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa yaitu mulai dari fajar hingga matahari terbenam dan disertai dengan niat.

Keutamaan Puasa

Berikut ini adalah hadis-hadis yang menunjukkan keutamaan puasa.

  1. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah berfirman, setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa karena sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa adalah tameng dari neraka. Apabila seseorang berada dalam keadaan puasa janganlah ia berkata kotor, janganlah ia berteriak dan janganlah ia bertindak bodoh. Jika seseorang mencelanya atau ingin bertengkar dengannya hendaklah ia berkata, “Sesungguhnya aku sedang puasa” dua kali. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di dalam genggamannya sesungguhnya bau tidak sedap mulut orang yang berpuasa lebih wangi menurut Allah pada hari kiamat daripada minyak misik. Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, (1) apabila berbuka ia gembira dengan bukanya dan (2) apabila bertemu dengan Tuhannya ia gembira dengan puasanya.” (Riwayat Muslim, Ahmad dan Nasai).
  1. Abdullah bin Amr radiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Puasa dan Al Quran akan memberikan syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, ‘Wahai Tuhanku aku mencegahnya dari makan dan syahwat pada siang hari. Karena itu izinkanlah aku untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Al Quran berkata, ‘Aku mencegahnya dari tidur pada malam hari. Karena itu izinkanlah aku untuk memberikan syafaat kepadanya.’ Maka permintaan puasa dan Al Quran tersebut dikabulkan.” (Riwayat Ahmad).
  1. Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendatangi Rasulullah. Aku berkata, ‘Perintahkanlah aku untuk melakukan amal yang dapat memasukkanku ke dalam surga. Beliau bersabda, ‘Puasalah karena sesungguhnya tidak ada pahala ibadah yang dapat menyamai puasa.’ Aku mendatangi beliau kedua kalinya. Beliau tetap bersabda, ‘Puasalah.’ (Riwayat Nasai).
  1. Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Tidak ada balasan bagi seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah pada suatu hari, kecuali dengan hari tersebut Allah menjauhkan wajahnya dari neraka selama 70 tahun.” (Riwayat Bukhari, Muslim).
  1. Sahl bin Sa’ad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya surga itu memiliki pintu yang disebut dengan Ar Royyan. Pada hari kiamat dikatakan, ‘Di manakah orang-orang yang berpuasa? Apabila orang yang terakhir di antara mereka telah masuk, pintu tersebut ditutup.” (Riwayat Bukhari, Muslim).

Sumber: Fikih Sunnah karya Sayyid Sabiq

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment