Disdik Bekasi Himbau Rumor Pemecatan Rabiatul Tidak Dipolitisir

Disdik Bekasi Himbau Rumor Pemecatan Rabiatul Tidak Dipolitisir

Disdik Bekasi Himbau Rumor Pemecatan Rabiatul Tidak Dipolitisir
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alie Fauzi saat diklarifikasi oleh wartawan (Foto: Istimewa)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengimbau seluruh pihak untuk tidak mempolitisir kasus pemecatan guru Rabiatul Adawiyah karena memilih pasangan Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Menurutnya hal ini penting dilakukan agar tercipta suasana damai dan kondusif.

“Kita mengimbau agar pihak lain tidak mempolitisir persoalan ini demi menjaga situasi yang kondusif dan aman,” kata kepala dinas kota Bekas Alie Fauzi kepada media, Selasa (3/7) di Bekasi.

Sebelumnya, setelah viralnya isu tersebut, Rabiatul mengaku telah diundang oleh tim Ridwan Kamil ke kota Bandung. Bahkan dirinya langsung dijemput oleh tim Ridwan Kamil langsung. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Rumah Pemenangan Rinwan Kamil – UU (Rindu) pada Ahad (1/7) di Jalan Cipaganti, Bandung.

“Ya saya diundang langsung oleh Ridwan Kamil,” ujarnya saat ditemui di Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Selasa (3/7).

Ridwan Kamil pun berjanji membantu Robiatul mencari pekerjaan baru. Ia akan segera berkoordinasi dengan beberapa pihak di Bekasi untuk bisa memberi pekerjaan kepada Robiatul Adawiyah.

Rabiatul ketika ditanya, apakah akan melanjutkan menjadi Guru SDIT Darul Maza. Beliau menegaskan untuk tidak akan kembali menjadi guru di SDIT tersebut.

“Saya lebih baik mencari sekolah lain,” ungkapnya.

Diketahui Kasus tersebut bermula dari postingan facebook, Sabtu (28/6), Suami Andriyanto Putra Valora menulis dengan judul “Seorang Guru SDIT Darul Maza Bekasi Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Hanya Lewat WA Group Karena Memilih Pasangan Ridwan Kamil dan UU untuk Jabar 1”.

Tulisan suami Robiatul tersebut langsung viral dan ramai diperbincangkan di dunia maya. Padahal menurut Fachrudin, Kepala Badan Usaha Pendidikan Darunnajat Maza, masalah tersebut seharusnya sudah selesai dan tidak perlu diviralkan di dunia maya.

“Saya setelah menulis hal itu langsung meminta maaf di grup internal sekolah dan berharap Bu Robiah bisa tetap bersama Darul Maza,” ujarnya.

Permintaan maaf itu, kata Fachrudin dilakukan saat siang setelah pencoblosan berlangsung. Bukan itu saja, Ia juga menghubungi Robiatul Adawiyah membujuknya untuk tetap kembali mengajar.

“Karena saya pikir itu hanyalah kesalahpahaman antara saya dan Robiatul,” katanya.

Namun, ia baru mengetahui bahwa ada postingan Facebook suami Robiatul mengenai permasalahan di grup internal sekolah.

“Saya dan Ibu Rince kaget setelah melihat postingan facebook itu. Bahkan viral di dunia maya,” tandasnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment