Rumor Pemecatan Guru SDIT, Disdik Bekasi: Tidak Ada Pemecatan

Rumor Pemecatan Guru SDIT, Disdik Bekasi: Tidak Ada Pemecatan

Rumor Pemecatan Guru SDIT, Disdik Bekasi: Tidak Ada Pemecatan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Alie Fauzi (Foto: Kanalbekasi)

JAKARTA (Suaramualim.net) – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengklarifikasi isu pemecatan Rabiatul Adawiyah (28) yang merupakan seorang guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Maza, Jatiasih, Bekasi.

Menurut isu yang ramai diperbincangkan masyarakat di media sosial, Rabiatul dipecat karena pilihan politiknya yang memilih pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur nomor urut satu Ridwan Kamil – UU Ruzhanul Ulum dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Namun, menurut kepala dinas kota bekasi Alie Fauzi hal itu hanyalah rumor yang kurang tepat yang beredar masyarakat. Padahal tidak benar guru itu dipecat karena memilih pasangan calon Ridwan Kamil dan Uu untuk calon Gubernur Jawa Barat.

“Yayasan tidak pernah memecat guru bersangkutan, apalagi mereka masih membutuhkan guru bersangkutan untuk mengabdi di sekolah,” kata Alie kepada wartawan, Selasa (3/6).

Alie Fauzi menjelaskan bahwa sudah tidak ada masalah antara kedua belah pihak, apalagi pihak yayasan beberapa waktu lalu sudah mengunjungi rumah Robiatul untuk meminta maaf dan coba mengklarifikasi persoalan yang terjadi.

“Hari ini sudah selesai. Saya kira sudah disampaikan, berkaitan dengan munculnya di media grup sekolah. Saya kira ini berawal dari status (di Facebook). Tidak ada pihak Yayasan yang mengarahkan untuk memilih paslon A atau paslon B,” terangnya.

Namun, apabila Robiatul tidak ingin bergabung lagi dengan SDIT Darul Maza. Dinas Pendidikan akan memberikan solusi kepadanya jika yang bersangkutan masih ingin mengabdi di pendidikan.

“Apakah ingin sekolah negeri atau swasta dinas pendidikan akan memberikan solusi terbaik sepanjang guru ini akan mengabdi untuk dinas pendidikan,” katanya.

Ketika ditanya, Robiatul apakah akan melanjutkan menjadi Guru SDIT Darul Maza, ia mengatakan untuk tidak akan kembali menjadi guru di SDIT tersebut.

“Saya lebih baik mencari sekolah lain,” ungkapnya.

Diketahui Kasus tersebut bermula dari postingan facebook, Sabtu (28/6), suami Rabiatul, Andriyanto Putra Valora menulis dengan judul “Seorang Guru SDIT Darul Maza Bekasi Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Hanya Lewat WA Group Karena Memilih Pasangan Ridwan Kamil dan UU untuk Jabar 1”.

Tulisan suami Robiatul tersebut langsung viral dan ramai diperbincangkan di dunia maya. Bahkan Ridwan Kamil pun merasa berempati dan menjemput Robiatul Adawiyah dari rumahnya pada, Sabtu (30/6).

Padahal menurut Fachrudin, Kepala Badan Usaha Pendidikan Darunnajat Maza masalah tersebut seharusnya sudah selesai dan tidak perlu diviralkan di dunia maya.

“Saya setelah menulis hal itu langsung meminta maaf di grup internal sekolah dan berharap Bu Robiah bisa tetap bersama Darul Maza,” ujarnya.

Menurut Fachrudin permintaan maaf itu, dilakukan pada siang hari sesaat setelah pencoblosan berlangsung. Bukan itu saja, Ia juga menghubungi Robiatul Adawiyah membujuknya untuk tetap kembali mengajar.

“Karena saya pikir itu hanyalah kesalahpahaman antara saya dan Robiatul,” katanya.

Namun, ia baru mengetahui bahwa ada postingan Facebook suami Robiatul mengenai permasalahan di grup internal sekolah.

“Saya dan Ibu Rince kaget setelah melihat postingan facebook itu. Bahkan viral di dunia maya,” tandasnya.

Malamnya, permintaan maaf Fachrudin baru dijawab Robiatul dan ia meminta pihak yayasan datang ke rumahnya untuk berdamai. Besoknya, Jumat (29/6) antara kedua belah pihak berdamai. Andriyanto Putra, Sebagai suami Robiatul mengatakan bahwa telah memaafkan Fachrudin.

“Keluarga besar Ibu Robiatul Adawiyah yang didampingi suami, orang tua, kakak dan adik yang semuanya pendidik menyambut baik dan memaafkan dengan seikhlas-ikhlasnya yang disampaikan oleh Ibu Robiatul Adawiyah sendiri, Bpk. Ust Eli Suhaeli (orang tua), dan Andriyanto (suami), insya Allah di mana pun nantinya Ibu Robiatul Adawiyah akan mengabdikan diri selaku pendidik dapat keberkahan dan kebahagiaan, aamiin,” terangnya.

Ia berharap dari pihak yayasan maupun pihak keluarga setelah islah atau damai antara kedua belah pihak, tidak ada lagi permasalahan tambahan yang nantinya akan banyak dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

“Alhamdulillah, setelah saling maaf-memaafkan lega rasanya. Semoga Yayasan Darunnajaat Maza bisa terus meningkatkan pelayanan dalam Pendidikan Islam dengan lebih baik lagi. Kita sama-sama jadikan pelajaran untuk kita semua atas kejadian ini,” tandasnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment