JAKARTA (Suaramuslim.net) – Sikap keras kepala Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tetap akan meresmikan kantor Kedubesnya di Yerusalem akan menjadi babak baru kezaliman Zionis Israel yang disokong AS kepada rakyat Palestina. Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini saat mengutus delegasi Fraksi PKS ke Kedubes AS dan PBB untuk memprotes kebijakan Donald Trump, Rabu (9/5) di Jakarta.
Delegasi itu dipimpin oleh Sekretaris Fraksi PKS Sukamta yang juga anggota DPR RI dari dapil Yogyakarta.
Menurut Jazuli, Fraksi PKS sangat memprotes keras kebijakan Presiden Amerika atas deklarasi sepihaknya terhadap Yerussalem sebagai ibukota Israel dan keinginannya memindahkan kedubesnya dari Tel Aviv di akhir Desember 2017 lalu.
Ia mengatakan ketika tersiar kabar AS benar-benar akan meresmikan kedubesnya di Yerussalem pada 14 Mei 2018 besok, Fraksi PKS melayangkan protes resmi dengan mendatangi Kedubes AS di Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta pusat.
“Kita ingin tegaskan bahwa keluarga besar PKS dan seluruh rakyat Indonesia mendukung perjuangan rakyat Palestina lepas dari kezaliman penjajahan Zionis Israel. Peresmian kedubes AS di Yerussalem adalah babak baru kezaliman kepada rakyat Palestina,” kata Jazuli dalam siaran persnya, Rabu (9/5).
Anggota Komisi I ini juga mengatakan bahwa peresmian kedubes AS di Yerussalem adalah bentuk arogansi sekaligus penghinaan kepada PBB atas puluhan resolusi yang menegaskan bahwa Yerussalem bukan milik Israel dan membatalkan klaim sepihak Israel.
“Peresmian itu adalah bentuk arogansi sekaligus penghinaan kepada PBB atas resolusi yang dilayangkan selama ini”, tambahnya.
Hadir dalam Aksi Protes Fraksi PKS ke Kantor Kedubes AS tersebut antara lain, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Fraksi PKS dan Ketua BPPLN DPP PKS Sukamta, Kabid Humas DPP PKS dan Wakil Ketua FPKS Ledia Hanifa, Wakil Ketua FPKS Habib Abu dan Pimpinan BKSAP DPR RI dan Ketua Kaukus Parlemen Untuk Al-Aqsa Rafi Munawwar.
Reporter:Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir