JAKARTA (Suaramuslim.net) – Ketua Progres 98 Faizal Aseegaf mengklaim bahwa kenaikan Bahan Bakar Minyak merupakan hal yang biasa. Hal ini ia sampaikan melalui twiiter pribadinya @faizalassegaf pada Senin (2/7) siang yang langsung ditanggapi pro dan kontra oleh para warganet.
Tidak hanya kenaikan BBM, menurut Faizal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga merupakan hal yang lumrah dalam setiap pemerintahan.
“Kenaikan harga BBM dan anjloknya nilai rupiah, hal biasa” kata Faizal.
Faizal menuding secara sepihak bahwa pihak oposisi dari pemerintah telah sengaja melakukan propopaganda untuk menghasut rakyat.
“Rakyat tidak akan terhasut propoganda oposisi, Rakyat lagi menikmati piala dunia, kisah misteri buaya, ular telan manusia dan ikan predator Arapaima” tambahnya.
“Bukan karena rakyat apatis, tapi emang sudah boson dengan suara bising elit oposisi” tandas Faizal.
Faizal Assegaf merupakan salah satu pendiri dari Alumni 212 yang kemudian diberhentikan karena manuver politiknya. Pemecatan ini dinilai karena komentar-komentar Faizal Assegaf di media sering bertentangan dengan mayoritas Alumni 212.
Pada bulan Mei yang lalu nama Faizal kembali mencuat setelah dirinya melaporkan sejumlah petiggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Polda Metro Jaya. Ia menuding para petinggi PKS melakukan pencemaran nama baik hingga dugaan dukungan terhadap terorisme.
Beberapa petinggi PKS yang dilaporkan Faizal Assegaf ke polisi yaitu: Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil ketua DPR Fahri Hamzah, Mardani Ali Sera, hingga Anis Matta.
Sementara menurut Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng, Pemerintah telah ingkar janji karena menaikkan harga BBM di tahun 2018. Padahal sebelumnya dalam penyusunan RAPBN tahun anggaran 2018 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjanjikan pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM termasuk elpiji 3 kg dan listrik pada tahun 2018.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Ahmad Jilul Qur’ani Farid