Gelar Lailatul Qiroah, PCNU Surabaya Hadirkan Ayat Jihad dan Ayat Cinta

Gelar Lailatul Qiroah, PCNU Surabaya Hadirkan Ayat Jihad dan Ayat Cinta

Gelar Lailatul Qiroah, PCNU Surabaya Ingatkan Pentingnya Persatuan
Acara Lailatul Qiroah dibungkul (6/6/2018). (Foto: surabaya police)

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya kembali menggelar Lailatul Qiroah sebagai peringatan Nuzulul Quran. Bertempat di Taman Bungkul Surabaya, Rabu malam (6/6), hadir sekitar 6000 undangan yang terdiri dari ulama, TNI, Polri, masyarakat, serta dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Prof. K.H. Said Aqil Siradj dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini Lailatul Qiroah mengusung tema “Ayat Jihad Dan Ayat Cinta”. Tema ini dimaksudkan untuk mengajak umat Islam dan masyarakat muslim agar lebih memahami ayat-ayat Al Quran yang berkaitan dengan makna jihad dan kasih sayang antar sesama umat manusia.

Dalam kesempatan tersebut, saritilawah dibawakan oleh tiga tokoh penting di kota Surabaya. Yaitu Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan serta Walikota Surabaya Tri Rismaharini.

Muhibbin Zuhri, Ketua PCNU Surabaya dalam laporannya mengatakan, ini adalah acara tahunan yang digelar dalam rangka menyambut Lailatul Qadr.

“Mudah-mudahan acara ini membawa berkah. Kita berkumpul di sini dari Polri, TNI, Banser, Walikota Surabaya semoga menjadi penanda persatuan kita semua”, ujar Muhibbin.

Ia juga berharap Taman Bungkul tidak hanya menjadi kawasan wisata kota tetapi juga menjadi kawasan religi.

Sementara Ketua PWNU Jawa Timur K.H. Hasan Mutawakkil Alallah dalam sambutannya menuturkan, malam ini malam yang istimewa. Ketika mendengar tema ayat-ayat cinta dan ayat-ayat jihad diharapkan menjelaskan bahwa tindakan aksi teror tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Ketua PBNU K.H. Said Aqil Siradj yang juga hadir dalam acara ini menekankan tentang makna Islam. Menurutnya, Islam berasal dari kata salama, artinya damai, jadi umat Islam harus senantiasa berprilaku santun, damai, dan ramah terhadap sesama.

Lebih lanjut dia menambahkan, di dalam Islam tidak pandang bulu, perbedaan suku, warna kulit, bahasa, dan tempat tinggal, tidak menjadikan perbedaan, semua adalah saudara seiman.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment