SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gerakan Wakaf Indonesia (GWI) berupaya menggeliatkan kemajuan umat di Jawa Timur melalui wakaf. Hal ini diseminarkan di hotel Kampi, Selasa (3/12).
“Wakaf ini ternyata penting, namun sangat jarang diperhatikan oleh umat Islam Indonesia. Al Azhar, Gontor, Harvard, MIT, mereka besar oleh wakaf,” ujar Iwan Agustiawan Fuad selaku Komisioner Badan Wakaf Indonesia saat mengisi acara.
“Zaman Rasulullah dulu saat peristiwa Khaibar, umat Islam menang dari Yahudi karena gerakan wakaf yang nyata. Jadi kalau kita ingin menang dari Yahudi dan kapitalis, harus memakai gerakan wakaf,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Misbahul Huda selaku pemateri dalam agenda tersebut mengatakan bahwa selama ini wakaf di Indonesia disalahpahami dengan 3 M. Wakaf untuk makam, mushala, dan madrasah. Padahal wakaf tidak hanya itu.
“Wakaf berupa aset tanah, properti, benda bergerak, wakaf uang atau voucher, sertifikat atau fintech, dan berwakaf dengan skema asuransi syariah, yang murah, mudah dan terjangkau,” terang Founder Gerakan Wakaf Indonesia ini.
“Hal yang penting untuk bisa menggeliatkan wakaf itu ada dua hal, pertama, ingat wakaf sebelum wafat. Kedua, harus sinergi atau orkestrasi,” tambahnya.
Acara GWI sendiri dihadiri oleh perwakilan yayasan, Lembaga Amil Zakat, koperasi syariah, perbankan syariah, dan perwakilan akademisi yang akan berlangsung hingga manti malam yang juga akan ada lelang wakaf.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir