Generasi Muda Penggerak Dunia

Generasi Muda Penggerak Dunia

Generasi Muda Penggerak Dunia
Ilustrasi pemuda di workspace (Ils: Yasir Eryılmaz/Dribbble.com)

Suaramuslim.net – Siapa yang menguasai teknologi maka dia akan menguasai dunia. Begitulah kiranya gambaran yang terjadi saat ini di tengah berbagai kemajuan teknologi yang sangat pesat dan telah memengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia.

Para pebisnis yang menguasai penggunaan teknologi akan mempunyai keuntungan yang lebih besar karena mereka bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat pebisnis konvensional. Para peneliti, akuntan, guru, penulis dan pemasar yang berhasil menguasai penggunaan teknologi akan mendapatkan hasil yang lebih besar daripada yang tidak bisa menggunakan teknologi dengan baik. Hal ini dikarenakan sejatinya teknologi diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia.

Kemudian, siapakah dalang di balik setiap perubahan-perubahan hebat ini? Siapakah yang menguasai surga inovasi dunia yakni Sillicon Valley yang disebut-sebut “menguasai” dunia dengan berbagai gebrakan-gebrakan teknologi termutakhirnya? Nyaris semuanya digawangi oleh anak-anak muda. Melalui inovasi-inovasi yang telah mereka lakukan, mereka mampu menggerakkan perubahan dunia.

Pada masa lalu sudah menjadi suatu aturan yang tidak tertulis bahwa pemimpin dan penentu arah perubahan adalah para senior yang mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Mereka sangat menghargai penemuan pribadi dan merasa bahwa proses untuk menjadi bijak tidak bisa dipercepat, melainkan harus menempuh sekian tahun lamanya mengarungi asam garam kehidupan.

Oleh karenanya para senior merasa bahwa merekalah yang berhak menentukan benar atau salah akan sesuatu hal berdasarkan kebijaksanaan yang telah mereka peroleh sebelumnya.

Lebih besar lagi, para senior juga merasa bahwa merekalah yang mengendalikan semuanya karena lagi-lagi karena merekalah yang punya pengalaman lebih lama daripada para junior. Memang hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, dunia kini berubah sangat cepat dan para senior kurang peka terhadap perubahan-perubahan tersebut.

Selain itu, kebiasaan memberikan vertical wisdom sulit dihilangkan dari para senior yang menyebabkan mereka masih merasa yang paling “bijaksana” dalam situasi apa pun.

Sekarang hal-hal di atas telah dijungkirbalikkan di era serba digital ini. Kita bisa melihat sendiri perubahan-perubahan saat ini banyak dilakukan oleh anak muda yang berani berbuat beda dan membuat inovasi-inovasi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan siapa pun.

Anak muda mempunyai cara-cara baru dalam menghadapi sebuah persoalan sebagai jawaban atas kegelisahannya karena tidak puas dengan asumsi-asumsi para senior yang sudah usang. Mereka berbeda dengan para senior yang mengandalkan pengalaman untuk mencari kebenaran. Anak muda lebih berani membuat asumsi-asumsi baru dalam pencarian kebenaran yang berfokus ke masa depan. Mereka berani melakukan perubahan-perubahan tidak seperti para senior yang mempertahankan paradigma yang sudah sekian lama dipegang.

Mengapa anak muda bisa seperti itu? Karena anak muda hanya mengenal sense and respond bukan comand and control layaknya para senior. Anak muda selalu lebih sensitif akan perubahan-perubahan yang terjadi dan seringkali merespons dengan cara-cara yang sama sekali baru.

Sedangkan para senior lebih sering mengabaikan perubahan bahkan seringkali berupaya untuk mengendalikan perubahan tersebut namun dengan paradigma, cara dan pendekatan lama. Akibatnya para senior seringkali terlihat tersudut karena tidak mampu mengikuti arus perubahan dan para junior menjadi penyebabnya. Saat ini anak muda merupakan game changer baru yang patut diperhitungkan perannya.

Sebenarnya hubungan yang sinergis antara senior dan junior sangat diperlukan untuk saling melengkapi satu sama lain karena sangat pas rasanya keberanian para junior dibarengi dengan pengalaman para senior.

Kontributor: Azzam Jihad Ulhaq
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment