Hak Layanan Medis Diabaikan, Warga Palestina Kembali Meninggal di Penjara Israel

Hak Layanan Medis Diabaikan, Warga Palestina Kembali Meninggal di Penjara Israel

Beberapa warga Palestina dipenjara Israil hingga meninggal, foto: Dok. Istimewa

YERUSALEM (Suaramuslim.net) – Badan Urusan Tahanan dan Pembebasan Palestina (BUTPP) mengumumkan, Rabu malam (06/02), seorang warga Palestina yang ditahan oleh penjajah Israel, Faris Baroud (51), meninggal beberapa saat setelah dilarikan ke rumah sakit. Diduga, kurangnya pelayanan medis di penjara penjajah mengakibatkan tahanan warga Palestina itu meninggal.

Warga Palestina dari pinggiran Gaza itu sudah ditahan selama beberapa tahun oleh penjajah Israel. Ia ditempatkan di rumah tahanan Raymod. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat dilarikan ke salah satu rumah sakit Israel.

BUTPP mengatakan bahwa kondisi dan penyebab kematian Baroud belum jelas. Namun menurut data BUTPP, dia mengalami pengabaian medis yang disengaja selama beberapa tahun terakhir. Dia tidak mendapat perawatan medis yang menjadi haknya sebagai tahanan.

Sementara itu, Dr. Nasser Farwana, kepala unit studi BUTPP mengatakan bahwa meninggalnya Baroud semakin menambah panjang daftar warga Palestina yang meninggal di tahanan penjajah Israel. Menurut data yang dikumpulkannya, jumlah warga Palestina yang meninggal dunia di penjara sebanyak 218. Kemudian 63 di antaranya meninggal karena tidak mendapat pelayanan medis memadai.

BUTPP meminta pengelola Penjara Raymond dan pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan ini. Ditambah lagi dengan serangkaian kejahatan pendudukan terhadap para tahanan.

Sementara itu, meninggalnya Baroud menyebabkan ketegangan di seluruh penjara Israel yang menjadi fokus penahanan warga Palestina. Para tahanan marah dan memintah penjajah bertanggung jawab.

Baroud ditahan sejak 23/3/1991 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan membunuh pemukim Yahudi. Namanya sempat masuk dalam daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan pada negosiasi 2013. Namun hal itu urung terjadi karena Israel membatalkan negosiasi itu.

Sumber: Al-Ghad
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment