GAZA (Suaramuslim.net) – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyya pada hari Jumat (18/01) memuji Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad karena melarang atlet Israel memasuki Malaysia untuk bertanding di Kejuaraan Renang Paralympic 2019, di Kuching, Malaysia.
Seperti yang dikutip dari laman resmi informasi Palestina Palinfo, dalam sebuah surat kepada Mohamad, Haniyya mengungkapkan kebanggaan rakyat Palestina terhadap sikap Malaysia, yang menurutnya menjadi bagian dari dukungan bersejarah negara itu bagi perjuangan Palestina.
Dia menambahkan bahwa larangan itu adalah bukti dari posisi pro-Palestina yang gigih, solidaritas kepada rakyat Palestina yang tertindas, dan kecaman keras terhadap kejahatan Israel.
Kepala Hamas memuji upaya yang dilakukan oleh rakyat Malaysia, pemerintah, dan LSM untuk tidak menjalin hubungan dengan pendudukan Israel pada saat kebijakan penindasan Israel dan perluasan pemukiman ilegal di tanah Palestina telah mencapai puncaknya.
Pekan lalu, Mahathir Mohamad mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahnya tidak akan mengizinkan perenang Israel memasuki negara itu, dengan mengatakan:
“Jika mereka datang, maka itu merupakan pelanggaran.” Kata Mahathir seperti yang dikutip dari kantor berita Bernama.
Dia mengatakan hal itu karena Malaysia adalah pendukung setia kemerdekaan Palestina, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan tidak mengakuinya sebagai negara. Sehingga mengeluarkan visa untuk tim Israel akan melanggar hukum.
Pernyataan Perdana Menteri 93 tahun itu sesuai dengan kebijakan lama negara Malaysia terhadap Israel. Di masa lalu, tim Israel juga ditolak masuk untuk bertanding dalam kompetisi berlayar internasional dan turnamen tenis di Malaysia.
Meskipun mendapat tekanan dari Komite Paralimpik Internasional dan Komite Olimpiade Israel, Malaysia tetap teguh dalam posisinya.
“Jika mereka ingin menarik hak penyelenggaraan kejuaraan dari Malaysia, maka mereka dapat mencoba melakukannya,” tegas Mahathir.
Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir