Hari Guru Nasional Soroti Kesejahteraan Guru

Hari Guru Nasional Soroti Kesejahteraan Guru

Hari Guru Nasional Soroti Kesejahteraan Guru

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November lalu memunculkan isu besar tentang kesejahteraan guru yang butuh perhatian lebih oleh pemerintah. Guru honorer dan guru tidak tetap menuntut untuk diberikannya kesejahteraan.

Anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur M. Isa Ansori mengatakan guru hanya selalu menuntut kesejahteraan tapi kesejahteraan itu tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas. Guru siap menerima kesejahteraan tapi tidak siap meningkatkan kualitas diri untuk murid-muridnya. Menurut penelitian Unesco ternyata peningkatan kesejahteraan tidak berpengaruh terhadap peningkatan kualitas guru.

“Isu tentang kesejahteraan guru hanya berkutat di kota-kota besar saja tapi guru yang berada di daerah pinggiran justru kata sejahtera tidak begitu penting bagi mereka. Yang paling penting adalah dedikasi tinggi untuk pendidikan murid-muridnya”. Papar Isa Ansori dalam Dialog Ranah Publik Suara Muslim Radio Network Senin (27/11).

Isa menambahkan untuk menyelesaikan masalah pendidikan terutama di daerah pinggir yang kurang terjangkau perlu adanya kemandirian para pendidik dan guru agar bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada seperti gedung sekolah yang jauh dari jangkauan siswa serta sarana dan prasarana yang kurang. Dengan kata kunci mudah murah dan bisa. Tidak bergantung sepenuhnya dengan pemerintah karena jika hanya bergantung pada pemerintah maka tidak akan bisa mandiri menyelesaikan masalah sehingga masalah pendidikan tidak akan terpecahkan.

Sementara itu Ketua Umum PGRI Jawa Timur Ichwan Sumadi yang dihubungi lewat telepon mengatakan sebenarnya tidak boleh timpang hanya kesejahteraan yang dituntut namun harus imbang kesejahteraan dengan profesionalisme guru atau sebaliknya.

Menurut Ichwan jika guru berdemo pemerintah jangan terlalu menyalahkan karena seharusnya pemerintah tahu dan sadar karena guru adalah penentu masa depan suatu bangsa dan tanpa guru tidak akan terwujud pendidikan yang baik. Sehingga kesejahteraan mereka harus benar-benar difikirkan.

Di sisi lain pemerintah pusat dan pemprov Jatim saat ini telah melakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru baik guru honorer atau guru tidak tetap dengan memberikan uang tambahan penghasilan. Diharapkan guru bisa lebih maksimal dalam meningkatkan skill dan profesionalisme.

Ichwan menyebut saat ini perlu menumbuhkan kesadaran guru secara kolektif karena tidak semua guru baik, dibutuhkan pesan-pesan kesadaran kolektif guru agar jangan sampai guru mudah terpecah dengan berbagai organisasi sehingga bisa menjadi masalah di Indonesia. Serta meningkatkan disiplin guru karena sudah tidak zamannya guru tidak disiplin dan tidak profesional karena tugas utama guru adalah mendidik. Pendidikan karakter pun perlu penguatan karena karakter bangsa ini berpengaruh besar bagaimana karakter siswanya. Akan menjadi sia-sia sebaik apapun manusianya jika mempunyai karakter yang tidak baik.

Menanggapi hal itu Dewan Redaksi Radio Suara Muslim Fajar Arifianto menyebut harus ada perhatian konkrit dengan status guru yang beragam sehingga tugas PGRI untuk melakukan peningkatan profesionalisme guru bisa tercapai.

Reporter : Nurul Adha Nia
Editor : Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment