Suaramuslim.net – Indikator-indikator penting yang berpengaruh terhadap proses ibadah Ramadhan agar berjalan optimal dan mencapai sasaran menuju takwa antara lain:
Shalatul Lail = Shalat Tahajjud = Shalat Tarawih
Shalat Tarawih melatih kita agar terbiasa di luar bulan Ramadhan istiqamah melakukan shalat (QS. Al Isra: 79 dan Al Insan: 26). Shalat malam merupakan salah satu teknik (metode) memfokuskan “bacaan” ikrar keimanan di hadapan Allah. Masih ingatkan, iman terdiri dari ketetapan hati, ikrar dengan lisan dan amalan dengan laku perbuatan.
Dipilih waktu malam karena lebih kondusif dan suasananya lebih mendukung untuk fokus berikrar tentang berbagai ayat/ilmu/ajaran Allah (Al Quran). Sedangkan waktu siang sebaiknya dipakai untuk bekerja (QS. Al Muzammil: 1 -7).
Study (Tadarus) Al Quran
Ayat pertama yang turun adalah “iqra”; bacalah, studilah. Fondasi utama iman adalah belajar. Belajar dimulai dengan membaca, menalar, memahami ayat-ayat kauniyah dan qauliyah.
Tadarus artinya belajar dengan sungguh-sungguh. Mengartikan dan berusaha memahami isi Al Quran sebagai ajaran/ilmu hidup dan kehidupan dari Allah dengan serius. Output tadarus adalah menambah ilmu kehidupan dari Allah. Jika kita hanya baca tanpa paham artinya, fungsinya menjadi kurang mengena.
Masih banyak anggapan membaca Al Quran itu untuk mencari pahala. Jadi orientasinya tidak untuk meningkatkan nilai dan kualitas iman, tetapi bertujuan subyektif mencari pahala. Padahal surah Al Baqarah ayat 185 menyatakan Al Quran sebagai pedoman hidup, penjelas dan pembeda antara cara hidup yang benar dan cara hidup yang bathil.
Kesalahan tujuan baca Al Quran ini menjadi sangat fatal karena kalau hanya sekadar mencari pahala dalam membaca Al Quran, maka tidak akan menambah ilmu sebagaimana diinginkan pengertian iman, yaitu harus berilmu dengan ajaran (ilmu) Allah dan Rasul (hadis).
Iktikaf dan Ihtisab
Adalah gerakan “back to mosque” memakmurkan masjid. Berdiam duduk di masjid sambil shalat, istigfar, selawat, menghisab diri, merupakan rangkaian konsep ibadah Ramadhan (QS. Al Baqarah: 187) dan hadis “Barang siapa puasa Ramadhan karena iman (berpandangan dan bersikap hidup dengan ajaran/teori Allah) dan penuh ihtisab (evaluasi diri) maka dosa-dosanya akan diampuni Allah.
Sadar Zakat dan Infak
Rangkaian prosesi ibadah Ramadhan sebagai pelatihan peningkatan iman dan takwa adalah sadar untuk berzakat dan infak. Zakat dan infak adalah model/sistem ekonomi Islami. Zakat mal (harta) dan fitrah dikeluarkan di bulan Ramadhan dengan tujuan sebagai pelatihan agar kita simpati, empati dan peduli kepada fakir miskin.
Zakat fitrah wajib dikeluarkan sebagai satu kesatuan dengan rangkaian ibadah bulan Ramadhan dengan tujuan gerakan masal dan global untuk peduli dan bentuk kasih sayang terhadap fenomena kehidupan fakir miskin.
Takbir dan Shalat Idul Fitri
Prosesi akhir rangkaian ibadah puasa Ramadhan adalah shalat Idul Fitri. Takbir global, mengagungkan asma (ilmu) Allah, Tuhan semesta alam. Tuhan blok Barat dan Timur, Tuhan yang tidak beranak dan tidak berbapak. Tuhan Maha Suci, Maha Agung, Maha Pandai dan Maha Sempurna. Super ilmiah dan tiada tanding ajaran-ilmu untuk hidup dan kehidupan manusia.
Penulis: Dr. H. Miftahul Huda*
Editor: Muhammad Nashir
*Pengasuh Kajian Iman Menurut Alquran Surabaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net