Ingin Punya Jenderal TNI dan Polri, Muhammadiyah Rintis Sekolah Taruna

Ingin Punya Jenderal TNI dan Polri, Muhammadiyah Rintis Sekolah Taruna

Amerika Minta Muhammadiyah Bersuara Atas Masalah Uighur
Gedung Dakwah PP Muhammadiyah di Jakarta (Foto: Suaramuslim.net/Ali Hasibuan)

PEKALONGAN (Suaramuslim.net) – Ormas Islam Muhammadiyah sepertinya benar-benar serius untuk memiliki jenderal baik di TNI maupun Polri, seperti yang diungkapkan oleh Tafsir, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (PWM Jateng) dalam sambutannya di acara Pembukaan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Jateng, pada Sabtu, 9 Maret 2019, di GOR Jatayu Kota Pekalongan.

Menurutnya, Muhammadiyah harus memiliki jenderal. Ia menilai jenderal itu penting dan strategis, sehingga perlu untuk mendorong kader Muhammadiyah agar menjadi jenderal baik untuk TNI maupun Polri.

“Karena kita tahu, betapa strategisnya kedudukan jenderal, Kapolri, Panglima, Kapolda dan Pangdam,” ucapnya seperti yang dikutip dari laman resmi PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Ahad (10/03).

Dalam upayanya itu, Muhammadiyah Jawa Tengah saat ini tengah merintis sekolah taruna Muhammadiyah yang berada di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.

”Kita merintis sekolah taruna Muhammadiyah di Magelang, mudah-mudahan (alumni) diterima di Akpol dan Akmil, sehingga kedepan Panglima TNI, Kapolri, Kapolda, Pangdam dari kader Muhammadiyah, karena kita tau betapa pentingnya strategisnya kedudukan para jenderal,” kata Tafsir.

“Kalau kader Muhammadiyah, lanjut Tafsir, semuanya perawat nanti kita akan ketinggalan mengelola Indonesia, untuk itu sekarang saatnya kita ciptakan jenderal-jenderal di Muhammadiyah.

Panglima Besar Jendral Sudirman sendiri merupakan kader Muhammadiyah yang menjadi jenderal satu-satunya namun yang terakhir pula.

”Selama ini kesannya Muhammadiyah punya jenderal yang pertama dan terakhir yaitu Jenderal Sudirman,” imbuh Tafsir.

“Padahal di dalam TNI mengalir darah Muhammadiyah karena pendiri TNI adalah Jenderal Besar Sudirman dan juga kader Muhammadiyah,” tegas Tafsir.

Muhammadiyah menegaskan diri berkomitmen untuk tetap merawat dan mengelola NKRI, dengan dasar pancasila, dan akan selalu menjadi penjaga NKRI, seperti yang disampaikan Tafsir sebagai penutup sambutannya.

Keseriusan Muhammadiyah dalam merawat Indonesia sudah tak diragukan lagi, mulai dari mendirikan sekolah, rumah sakit, perguruan tinggi, panti asuhan dan kegiatan sosial lainnya. Hal tersebut sebagai wujud ta’awun antar sesama dan membantu pemerintah Indonesia dalam memberikan manfaaat kepada warga Negara Indonesia.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment