Ini Sebab Rasulullah Begitu Mengagumkan

Ini Sebab Rasulullah Begitu Mengagumkan

Ini Sebab Rasulullah Begitu Mengagumkan

Suaramuslim.net – Sosok Nabi Muhammad memang sangat memukau. Seorang penulis non muslim menempatkannya di rangking pertama orang yang paling berpengaruh di dunia. Tulisan di bawah ini, menjelaskan sedikit mengapa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu memukau.

Penulis  keturunan Yahudi yang tinggal di Amerika itu bernama Michael H. Hart. Buku bejudul  “The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History yang ditulisnya menempatkan Nabi Muhammad di atas tokoh-tokoh lain seperti, Yesus, Shiddarta Gautama, Kong Hu Chu dan tokoh-tokoh dunia lainnya.

Hart menilai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa dalam hal spiritual dan kemasyarakatan. Dia mencatat, bahwa Nabi umat Islam itu mampu mengelola bangsa yang awalnya egois, barbar, terbelakang dan terpecah-belah karena kesukuan menjadi bangsa yang maju dalam ekonomi, budaya, militer bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.

Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat 107 yang artinya, “Tiadalah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi Rahmat bagi sekalian alam.”

Diperkuat kembali dalam firman Allah, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab 21)

Rasulullah bergelar “As-Shiddiq”

Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataan, tapi juga perbuatannya. Mustahil Nabi bersifat pembohong atau kizzib, dusta, dan sebagainya. Allah berfirman, “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (An Najm 4-5)

Utusan Allah yang Amanah

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong.

Allah berfirman, “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” (Al A’raaf 68). Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:

”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”……

Bersifat Menyampaikan

Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, tidak ada yang disembunyikan. “Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Al Jin:28)

“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya.” (‘Abasa 1-2). Meskipun ayat ini menyindir Nabi, sebagai seorang yang tabligh, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap menyampaikannya.

Rasulullah Orang yang Fathonah

Fathonah artinya cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan sebanyak 6.236 ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa.

Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.

Terlebih, Nabi mampu mengatur ummatnya hingga bangsa arab dengan karakter yang begitu keras dan terpecah-belah serta saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa. Negara tersebut membentang dari Spanyol dan Portugis di Barat hingga India Barat. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment