Inilah 12 Etika dalam Majelis yang Perlu Kita Tahu

Inilah 12 Etika dalam Majelis yang Perlu Kita Tahu

Inilah 12 Etika dalam Majelis yang Perlu Kita Tahu
Ilustrasi majelis taklim. (Foto: Republika)

Suaramuslim.net – Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berkumpul dengan manusia lainnya. Dalam urusan kemasyarakatan ataupun urusan bisnis. Maka berkumpul dan duduk bersama merupakan aktivitas keseharian manusia. Kalau sudah berkumpul dengan kerabat atau rekan, manusia selalu dalam kondisi duduk. Kecuali dalam situasi kemiliteran atau adat tertentu yang tidak mengharuskan duduk. Karena itu, Islam memberi panduan etika bermajelis. Inilah 12 etika dalam majelis yang perlu kita tahu.

Secara lebih rinci dan praktis, ada 12 poin etika dalam majelis yang perlu kita tahu. Inilah sekilas penjelas etika-etika dalam majelis itu:

1. Memberi salam tatkala masuk atau meninggalkan majelis.

Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kita untuk senantiasa berwajah ceria dan menyebarkan salam. Pepatah mengatakan: datang tampak muka, pergi tampak punggung. Jadi tidak menyelinap datang dan pergi tanpa salam.

2. Mengambil tempat yang masih kosong.

Hendaknya tidak memaksakan diri ke depan atau berdesak-desakan. Sebaliknya, carilah tempat yang masih kosong.

3. Tidak melangkahi bahu tamu lain untuk mengambil tempat di depan yang masih kosong dan kita justru diminta untuk mengisi tempat di depan.

4. Berkenalan dan bercengkrama dalam majelis sebelum acara di mulai.

Dalam Islam, adab mujamalah (tegur sapa dalam rangka kesantunan) sangat dianjurkan. Bila acara belum dimulai, hal itu dapat dilakukan untuk mempererat silaturahim dan ukhuwah.

5. Duduk di antara dua orang harus meminta izin terlebih dulu.

Bila ada dua teman kita yang sedang duduk berdekatan, hendaknya kita tidak langsung duduk di tengah-tengahnya tanpa seizin mereka berdua.

6. Hindarkan bergurau berlebihan.

Keceriaan, kehangatan dan canda tawa memang perlu dihadirkan dalam majelis namun bukan berarti harus melampaui batas.

7. Diam dan mendengar serta menyimak lawan bicara yang sedang berbicara.

Memang jauh lebih sulit untuk menjadi pendengar yang baik ketimbang pembicara yang baik. Tetapi hendaknya kita berusaha diam dan sungguh-sungguh memperhatikan lawan bicara kita.

8. Mematuhi arahan pembawa acara.

Agar majelis berjalan tertib sesuai dengan agenda acara, maka setiap peserta hendaknya mematuhi arahan pembawa acara.

9. Berusaha hadir ke majelis sesuai dengan syarat yang ditetapkan (waktu, pakaian, dan persiapan lainnya).

Hadir tepat waktu dengan pakaian yang sesuai dan persiapan memadai sangat diperlukan bila kita memasuki sebuah majelis.

10. Menjaga pandangan dari yang haram.

Baik peserta laki-laki maupun perempuan hendaknya menjaga pandangan dan kesantunan.

11. Hormati wanita yang melintasi hadirin laki-laki.

Hendaknya dihindari perbauran dan saling menggoda terutama bila peserta wanita melintasi laki-laki.

12. Memulai majelis dengan memuji Allah serta membacakan ayat-ayat-Nya dan ditutup dengan doa penutup majelis.

Inilah doa menutup dalam majelis yang diajarkan Nabi saw:

Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.

Artinya:
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”.

Rasulullah SAW bersabda: ”Siapapun yang berada pada suatu majelis, kemudian pada majelis tersebut terdapat banyak perkataan yang tidak berguna, lalu sebelum beranjak meninggalkan majelis, mengucapkan hal (doa) ini, Kecuali telah diampuni bagi orang tersebut, sesuatu yang ada dalam majelis tersebut.” (HR Tirmidzi)

Di dalam sebuah majelis, tentu saja setiap peserta diharapkan aktif berbicara menuangkan ide, gagasan, pendapat atau mengkritisi dan memberikan pendapat pada gagasan yang dilontarkan oleh orang lain.

Namun, agar pembicaraan dalam majelis berjalan dengan baik, lancar mencapai target dan tetap dalam kerangka ibadah yang diridhai dan diberkahi Allah, perlu kiranya diperhatikan bagaimana adab berbicara dalam Islam. Inilah 12 etika dalam majelis yang perlu kita tahu.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment