Inilah 3 Perbedaan Qada dan Qadar

Inilah 3 Perbedaan Qada dan Qadar

Inilah 3 Perbedaan Qada dan Qadar
Ilustrasi jodoh dan kelahiran sebagai wujud qada dan qadar dari Allah. (Ils: Dribbble/Zen)

Suaramuslim.net – Setiap muslim wajib mengimani enam rukun iman. Salah satunya adalah qada dan qadar. Beriman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin bahwa Allah subhanallahu wa ta’ala memiliki kehendak, keputusan, dan ketetapan terhadap semua makhluknya. Qada dan Qadar biasa disebut dengan takdir Allah. Keduanya merupakan satu kesatuan. Namun, sebenarnya apa sih perbedaan qada dan qadar? Berikut ulasannya yang diolah dari berbagai sumber.

1. Qada adalah ketentuan, kehendak, dan kemauan Allah subhanallahu wa ta’ala sedangkan Qadar adalah perwujudan dari kehendak Allah.

Qada adalah ketetapan semua makhluk secara global sementara qadar adalah rincian ketetapan global tersebut atau ketetapan adanya makhluk tertentu setelah terpenuhinya syarat-syarat.

Allah Subhanallahu wa ta’ala berfirman, “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran (takdir) yang tertentu.” (Q.S. Al-Hijr: 21).

Lebih lanjut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah ta’ala ialah pena, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah.’ Pena berkata, ‘Tuhanku, apa yang harus saya tulis?’ Allah berfirman, ‘Tulislah takaran (takdir) segala sesuatu hingga hari kiamat.” (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi).

2. Qada bersifat qodim (lebih dahulu ada) sedangkan qadar bersifat hudust (baru).

Qada sudah ditetapkan Allah sejak zaman ajali, sementara qadar adalah ketetapan Allah untuk sesuatu yang terjadi saat ini.

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatih sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).” (Q.S. Al-An’am: 59).

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, “Hai anak muda, aku ajarkan beberapa kalimat kepadamu, jagalah Allah (hukum-hukum-Nya) niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya Allah berpihak kepadamu, jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa jika umat bersatu untuk memberi manfaat kepadamu, maka mereka tidak bisa memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu apa pun, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Jika mereka bersatu untuk memberi madzarat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi madzarat kepadamu dengan sesuatu apa pun, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena telah diangkat, dan lembaran telah kering.” (H.R. At-Tirmidzi).

3. Qada adalah ketetapan Allah yang tidak dapat diubah (jodoh, kelahiran dan kematian). Sementara qadar merupakan ketetapan Allah yang bisa berubah dengan ikhtiar, doa dan tawakkal.

Allah subhanallahu wa ta’ala berfirman, “Dan kalian tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. At-Takwir: 29).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah (sperma), kemudian berubah menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi mudhghah (sepotong daging) selam empat puluh hari, kemudian malaikat dikirim kepadanya kemudian malaikat tersebut meniupkan ruh padanya, dan malaikat tersebut diperintahkan empat hal, menuliskan rizkinya, menuliskan ajalnya, menuliskan amal perbuatannya ia celaka, atau bahagia. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, hingga ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni surga kemudian ia masuk surga.” (H.R. Muslim).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment