Inilah Ancaman Allah untuk Pelaku Riba

Inilah Ancaman Allah untuk Pelaku Riba

Inilah Ancaman Allah untuk Pelaku Riba(1)

Suaramuslim.net – Praktik riba sudah seperti mendarah daging dalam kehidupan kita. Mudah sekali kita jumpai. Bahkan mungkin juga masih melakukannya. Namun sebaiknya kita tahu bahwa riba, bahwa dengan tegas Allah melarangnya, bahkan mengancamnya.

Di era modern, praktik riba dikemas dalam berbagai kemasan yang semakin lama semakin menutupi hakikat riba yang sesunngguhnya. Praktik riba dikemas dalam berbagai macam model  mulai asuransi, kredit, penukaran uang, bahkan juga  ada yang menambahi dengan label syariah agar lebih terpercaya. Akibatnya, umat Islam tak menyadari bahwa sesungguhnya mereka  telah terjerumus pad praktik riba yang sangat diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Riba merupakan perbuatan dosa besar, Allah berfirman, “Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.” (Al Baqarah : 275)

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang umatnya dari riba dan memberitakan bahwa riba termasuk tujuh perbuatan yang menghancurkan. Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasulullah! Apakah itu?” Beliau menjawab, “Syirik kepada Allâh, sihir, membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina.”

Dalam sebuah perbuatan yang digolongkan perbuatan dosa besar, tentunya terdapat banyak sekali bahaya yang tersirat dari perbuatan tersebut.

Allah Melaknat Pelaku Riba

Dari Jabir radhiyallahu’anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya dan dua saksinya,” dan Beliau bersabda, “Mereka itu sama.” (HR. Muslim, no. 4177).

Perang dari Allah dan Rasulullah

Barangsiapa nekat melakukan riba, padahal larangan sudah sampai kepadanya, maka hendaklah dia bersiap mendapatkan serangan peperangan dari Allah dan RasulNya. Siapa yang akan menang melawan Allah?

Allah kemudian berfirman,  “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Al-Baqarah/2: 278-279)

Bangkit Dari Kubur Dirasuki Setan

Telah dijelaskan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dari ‘Auf bin Malik, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Jauhilah dosa-dosa yang tidak terampuni: ghulul (mengambil harta rampasan perang sebelum dibagi; khianat; korupsi). Barangsiapa melakukan ghulul terhadap sesuatu barang, dia akan membawanya pada hari kiamat. Dan pemakan riba. Barangsiapa memakan riba akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila, berjalan sempoyongan.”

Kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca (ayat yang artinya), “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Akan Berenang di Sungai Darah.

Dari Samurah bin Jundub, dia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tadi malam aku bermimpi ada dua laki-laki yang mendatangiku, keduanya membawaku ke kota yang disucikan. Kami berangkat sehingga kami mendatangi sungai darah. Di dalam sungai itu ada seorang laki-laki yang berdiri. Dan di pinggir sungai ada seorang laki-laki yang di depannya terdapat batu-batu. Laki-laki yang di sungai itu mendekat, jika dia hendak keluar, laki-laki yang di pinggir sungai itu melemparkan batu ke dalam mulutnya sehingga dia kembali ke tempat semula. Setiap kali laki-laki yang di sungai itu datang hendak keluar, laki-laki yang di pinggir sungai itu melemparkan batu ke dalam mulutnya sehingga dia kembali ke tempat semula. Aku bertanya, “Apa ini?” Dia menjawab, “Orang yang engkau lihat di dalam sungai itu adalah pemakan riba.’” (HR. al-Bukhâri)

Melakukan Riba Meski Terlarang, Diancam Dengan Neraka

Allah Azza wa Jalla berfirman, “Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allâh. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah/2:275)

Inilah berbagai ancaman mengerikan bagi pelaku riba. Alangkah baiknya mereka bertaubat sebelum terlambat. Sesungguhnya nikmat maksiat hanya sesaat, namun akan membawa celaka di dunia dan di akhirat. Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment