Input, Proses dan Output Ibadah Puasa Ramadhan

Input, Proses dan Output Ibadah Puasa Ramadhan

Global Ramadhan - Puasa Ramadhan

Suaramuslim.net – Jika ibadah puasa Ramadhan itu diibaratkan sebagai suatu model atau sistem proses pembinaan takwa bagi setiap mukmin maka sistem akan terdiri dari tahapan input, proses dan output.

Input Ibadah Puasa

Input penting ibadah puasa Ramadhan adalah

1. Niat yaitu motivasi melakukan puasa melaksanakan perintah Allah agar mendapat ridha-Nya
2. Mengetahui dan memahami tata cara, metode (syariat) ibadah puasa berdasarkan Al Quran dan Hadits
3. Memahami fungsi ibadah puasa Ramadhan

Niat dan metode pada umumnya kita sudah paham. Yang sering kurang kita pahami adalah fungsi. Setiap ibadah punya fungsi berbeda. Fungsi ibadah puasa adalah pelatihan pengendalian nafsu “ammarah” (QS. Yusuf: 53) dan nafsu “lawwamah” (QS. al-Qiyamah; 2) dan pelatihan peningkatan nafsu “muthmainnah” (QS. al-Fajr: 27-30).

Proses Ibadah Puasa

Beberapa indikator penting yang mempengaruhi kualitas proses ibadah puasa Ramadhan adalah;

1). Shalatul malam (tarawih)
2). Tadarus (Kajian Al Quran)
3). Doa dan istigfar
4). Zakat dan infak
5). I’tikaf dan ihtisab
6). Dakwah dan jihad

Hal-hal tersebut jika dilatih dengan sungguh-sungguh, maka setelah Ramadhan akan menjadi kebiasaan yang bisa meningkatkan kualitas takwa.

Output Ibadah Puasa

Output ibadah puasa adalah takwa, yakni peningkatan kompetensi iman bil haq dengan indikator-indikator antara lain:

1). Keshalehan personal (hablum minallah)
2). Keshalehan sosial (hablum minannas)
3). Keshalehan berjamaah (berorganisasi dan kepemimpinan)
4). Keshalehan berpolitik
5). Keshalehan berdakwah dan berjihad

Outcome Ibadah Puasa

Sedangkan outcome ibadah puasa adalah terbentuknya pribadi dan masyarakat muslim yang bersatu dalam berjamaah untuk mensyiarkan, membela dan memenangkan tatanan masyarakat global yang bersikap dan berpandangan hidup sesuai sunnatullah/hukum-hukum kehidupan menurut Allah dan Rasul-Nya.

Satu persatu indikator di atas akan kita detailkan dalam sesi berikutnya.

Penulis: Dr. H. Miftahul Huda*
Editor: Muhammad Nashir

*Pengasuh Kajian Iman Menurut Alquran Surabaya

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment