KAMMI: Gubernur BI Baru Harus Bisa Stabilkan Harga Dolar

KAMMI: Gubernur BI Baru Harus Bisa Stabilkan Harga Dolar

KAMMI: Gubernur BI Baru Harus Bisa Stabilkan Harga Dolar
Logo KAMMI (Foto: Istimewa)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) meminta Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru dilantik untuk periode 2018-2023 Perry Warjiyo harus bisa menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

KAMMI menilai tingginya harga dollar saat ini akan sangat berdampak buruk pada perekonomian di dalam negeri.

“Pak Perry harus bisa menstabilkan harga dolar, ini ujian pertama baginya sebagai gubernur BI yang baru. Jika tidak bisa lebih baik mengundurkan diri dari jabatannya, itu lebih terhormat. Karena masih banyak orang yang berkompeten yang siap menggantikannya.” Ujar Ketua Umum KAMMI Irfan Ahmad Fauzi kepada media, Jumat, (25/5) di Jakarta.

Irfan menjelaskan bahwa naiknya harga dolar yang minggu ini tembus pada Rp 14.200 per US Dollar akan sangat rentan terhadap perekonomian di dalam negeri. Karena secara tidak langsung, kenaikan itu akan mempengaruhi biaya impor bahan pokok yang saat ini marak dilakukan Indonesia.

“Jangan salah, kenaikan ini akan mempengaruhi impor kita, padahal kita banyak impor bahan pokok. Bisa dibayangkan kenaikan harganya apalagi ini sudah masuk bulan Ramadhan yang kebutuhan belanja maayarakat biasanya meningkat,” papar Irfan.

Dirinya mengaku heran dengan terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dolar. Padahal, lanjutnya sebagaimana yang disampaikan bahwa pemerintah sudah melakukan intervensi ke sejumlah pasar untuk menurunkan harga Dolar.

“Kan pemerintah mengatakan sudah intervensi, tapi kenapa masih lemah juga? Jadi dana yang digunakan untuk internvesi itu dampaknya apa?” Tanya Irfan.

“Tolong pemerintah serius dengan isu ini, jangan pura-pura tidak tahu terutama bagi pak Perry, kalau tidak bisa lebih baik mundur” pungkas Irfan.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment