Suaramuslim.net – Marah merupakan reaksi emosional yang dimiliki semua orang. Meski demikian, marah yang berlebihan bisa memiliki efek negatif untuk kesehatan dan hubungan sosial. Oleh karena itu, kamu harus mengetahui bagaimana cara menenangkan pikiran yang dapat membantu meredakan amarah.
Marah memang tak bisa dihindari. Bahkan sosok nabi pun pernah marah. Begitu juga dengan Allah. Sementara nabi dan Allah marah bila seseorang ingkar terhadap perintah-Nya, marahnya manusia dapat terjadi bahkan karena hal sepele sekalipun.
Walau tak dapat benar-benar dihindari, namun ketika seseorang marah hendaknya ia dapat mengendalikannya. Pasalnya, marah lebih banyak merusak dibandingkan memperbaiki bahkan terkadang lebih banyak menghancurkan dibandingkan membangun.
Allah memerintakan hamba-Nya agar dapat menahan dan mengendalikan amarah. Allah berfirman:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali Imran: 134).
Rasulullah pernah bertanya kepada para sahabatnya, “Siapakah yang kalian anggap perkasa?” Kemudian para sahabat menjawab, “Orang yang tidak bisa dikalahkan oleh siapa pun.” Kemudian nabi bersabda, “Bukan itu, tetapi orang yang dapat mengendalikan dirinya dari amarah.” (Muslim).
Sebagai bentuk patuh terhadap perintah Allah, kita sebagai hamba hendaknya dapat mengendalikan dan menahan amarah.
Melansir dari buku Intisari Ihya Ulumuddin Al Ghazali oleh Sa’id Hawa, berikut ini lima perkara yang dapat dijadikan obat pereda amarah yang dilansir dari muslimah daily.
1. Merenungkan perintah Allah untuk menahan amarah
Ketika seseorang diliputi amarah, hendaknya ia merenungi nash yang berbicara tentang keutamaan menahan amarah, memaafkan, santun, dan bersabar, sehingga muncul keinginan untuk mendapatkan pahala. Keinginan untuk mendapat pahala pada saatnya mampu meredamkan amarahnya.
Malik bin Aus berkata, “Umar pernah marah kepada seorang lelaki, lalu memerintahkan agar lelaki itu dipukul. Kemudian aku berkata, ‘Wahai Amirul Mukminin, Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang bodoh. (Al A’raf: 199).’ Kemudian Umar membaca ayar tersebut dan merenungkannya.”
2. Mengancam diri sendiri dengan hukuman Allah
Jika amarah belum juga reda, maka hendaknya ia mengancam dirinya sendiri dengan hukuman Allah dengan mengatakan, kekuasan Allah atas diriku lebih besar ketimbang kekuasaanku atas orang ini, jika aku melampiaskan amarahku kepadanya niscaya aku tidak akan selamat dari murka Allah padaku di hari kiamat. Sungguh aku lebih membutuhkan pemaafan.
3. Memperingati dirinya mengenai akibat permusuhan dan dendam
Jika perintah dan larangan Allah belum cukup meradakan amarah, sekiranya seseorang dapat memperingatkan dirinya akan akibat permusuhan dan dendam, kesiagaan musuh untuk membalas padahal ia tidak akan terlepas dari berbagai musibah.
Ia dapat mengancam dirinya sendiri dengan berbagai akibat di dunia, bila tidak takut dengan akibatnya di akhirat.
4. Membayangkan betapa buruk dirinya jika marah
Ketika seseorang marah, hendaknya ia dapat mengingat gambaran orang lain ketika marah dan menyamakannya dengan anjing galak dan binatang buas. Kemudian menyamakan orang yang santun dengan sosok nabi, wali, dan ulama. Lalu memberikan pilihan kepada dirinya apakah ingin menyerupai anjing atau nabi?
5. Merenungkan sebab yang mendorong amarahnya
Setiap amarah pasti ada sebabnya. Terlebih lagi setan akan dengan sengaja memprovokasi mereka yang sedang diliputi amarah untuk berbuat hal-hal buruk.
Nah, agar kemarahan kamu tidak sampai membawa pengaruh buruk untuk kesehatan fisik, kamu perlu mencari cara meredam emosi dengan cepat dan juga tepat.
Berikut pilihan cara meredam emosi yang bisa kamu praktikkan sehari-hari:
- Menarik napas dalam-dalam
- Berjalan-jalan sejenak
- Menekan titik tertentu di tubuh
- Merilekskan otot-otot yang tegang
- Nyalakan musik favorit yang menenangkan atau membaca dan mendengarkan Al-Qur’an