Kali Ini Rocky Gerung Kepleset

Kali Ini Rocky Gerung Kepleset

kettika rocky gerung kepleset

Oleh : SACHIROEL ALIM ANWAR
Pengamat masalah sosial politik

Dear Rocky Gerung.
Hari ini rasa salut dan kagum kepada Anda mulai sirna… Atau mungkin kagum lagi bila Anda seorang ilmuwan yang mampu menyatakan isi batinmu kalau Anda cenderung salah mempersepsi kitab suci.

Di ILC saya menyimak betul yang Anda ingin katakan fiksi itu tentang issue #2019GantiPresiden.

Lalu Anda cenderung terpeleset ketika pemirsa diajak kepada pemahaman kitab suci.

Anda terlihat seolah menantang lawan pemirsa untuk mempercayai paradigma yang Anda bangun.

Kali ini saya melihat gestur Anda mulai galau ketika pemahaman Anda tentang kitab suci mulai dibantah pemirsa.

Saya juga kaget diksi fiksi lari ke kitab cuci. Peserta hening… Seolah terhipnotis dengan paradigma Anda.

Kali ini Anda cenderung lupa memparadigmakan fiksi, dogma, percaya, dan yakin.

Fiksi kalau dianalogikan kepada novel/komik saya setuju pemahaman Anda.

Namun Anda cenderung terpeleset ketika fiksi dianalogikan kepada kitab suci.

Fiksi Berbeda Dengan Dogma

Fiksi dipercaya bisa terjadi dan bisa tidak terjadi. Cenderung sama dengan asumsi, persepsi, proyeksi, prediksi, khayalan dan ramalan serta mimpi.

Namun kitab suci cenderung sangat berbeda dengan pemahaman fiksi.

Kitab suci cenderung dipercaya dan diyakini oleh penganutnya karena pasti terjadi.

Mengapa saya sering menggunakan istilah “cenderung” karena saya percaya bahwa pemikiran manusia tidak absolut “benar” karena tingkat kesempurnaan manusia masih dibawah Nabi dan Rasul.

Artinya Anda jangan mudah menyatakan bahwa kitab suci itu fiksi. Seolah pemikiran Anda absolut benar dan orang lain diajak percaya pada pemahaman Anda.

Maaf Bung Rocky Gerung, kali ini saya “berasumsi” Anda kepleset dan cepat cari rujukan yang lain. Sebab saya khawatir Anda makin sesat dan “cenderung jadi gila” karena makin menguliti substansi kebenaran “Tuhan”.

Makin menguliti kebenaran penulisan kitab suci atas datangnya firman Tuhan. Dan Anda makin terpeleset jauh akhirnya cenderung makin “sesat”.

Pemahaman “kebenaran” kitab suci dan bukan fiksi itulah yg dinamakan dogma.

Harapan saya, jika Anda tidak “bertobat” atas kesalahan mendiskripsikan fiksi dan dogma. Silakan merenung kalau kehidupan Anda dalam keseharian tidak fiksi karena itu semua tertuang dalam kitab suci.

Malam kejadian di ILC itu saya baru melihat seorang Rocky Gerung “grogi” sampai  membuka jaket padahal peserta yang lain tidak kepanasan.

Disitulah saya melihat sanubari Anda mulai bereaksi dan berontak karena kesalahan statement yang Anda ucapkan yang menyebabkan Anda merasa gerah sendirian.

Mohon Maaf Rocky Gerung… ILC memang panggung Anda dan kali ini pemirsa akhirnya memahami kedalaman cara Anda berpikir.

Sayangnya closing statement Anda malam itu tidak memberi pemahaman kepada publik bahwa teori ilmu sosial tidak absolut benar.

Catatan Kaki:

Diskripsi Dogma.
Dogma (dari bahasa Yunani, bentuk jamak dalam bahasa Yunani dan Inggris kadangkala dogmata) adalah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif. Bukti, analisis, atau fakta mungkin digunakan, mungkin tidak, tergantung penggunaan.

 

Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment