Kamu Punya Autoimun? Waspada Sindrom Kelelahan Kronis

Kamu Punya Autoimun? Waspada Sindrom Kelelahan Kronis

Ilustrasi kelelahan. Foto: Pixabay.com

Suaramuslim.net – Chronic Fatigue Syndrome (CFS) atau sindrom kelelahan kronis adalah kondisi yang membuat orang merasa lelah pada sebagian besar atau sepanjang waktu. Gejala sering meliputi nyeri otot dan sulit berkonsentrasi yang berlangsung selama setidaknya 6 bulan.

Gejala ini bisa datang dan pergi sepanjang periode, dan banyak orang dapat memiliki masalah serius, termasuk tidak dapat bekerja.

Apa saja gejalanya?

Sindrom kelelahan kronis dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung tingkat keparahan dari kondisi yang dialami setiap penderita. Seseorang dikatakan mengalami sindrom kelelahan kronis jika ia sering atau terus-menerus merasa lelah selama lebih dari 6 bulan tanpa penyebab yang jelas.

Selain kelelahan, gejala yang dapat muncul akibat gangguan kesehatan ini adalah: Nyeri otot dan sendi, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur, misalnya menjadi sulit tidur, semakin sering tidur, atau sering terbangun saat tertidur, pusing saat duduk atau berdiri karena tekanan darah menurun, masalah psikologis, seperti emosi tidak terkendali, sering panik, dan cemas, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorakan.

Selain beberapa gejala di atas, penderita sindrom kelelahan kronis juga bisa merasakan gejala lain, seperti menggigil dan berkeringat di malam hari, gangguan pencernaan, dada berdebar, serta mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh tertentu (Sumber: alodokter).

Penyebab sindrom kelelahan kronis

Hingga saat ini, penyebab pasti sindrom kelelahan kronis masih belum diketahui. Namun, beberapa faktor berikut diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena sindrom ini:

Ketidakseimbangan hormon: Ilmuwan mencari hubungan antara sindrom kelelahan kronis dan ketidakseimbangan hormon. Kedua kondisi ini cenderung lebih umum pada wanita. Hormon adalah senyawa kimia yang berpengaruh langsung terhadap fungsi organ dan sel tubuh. Fluktuasi hormon dapat terjadi karena gaya hidup yang tidak seimbang, racun, atau masa tertentu dalam kehidupan wanita, seperti pubertas dan menopause.

Sistem imun yang tertekan: Kebanyakan pasien memiliki kelainan yang memengaruhi sistem imun mereka. Kondisi ini membuat seseorang lebih rentan terkena infeksi dan penyakit, dan diyakini berperan penting dalam timbulnya CFS.

Infeksi tertentu: Peneliti juga berusaha mencari hubungan antara CFS dan infeksi virus tertentu, termasuk virus Epstein-Barr, human herpes, dan leukemia.

Kejadian yang membuat tertekan: Banyak pasien melaporkan bahwa gejala CFS mulai muncul setelah tekanan fisik (misalnya pembedahan) atau emosional (kematian orang terdekat atau perceraian) berat. (Sumber: docdoc.com).

Bagaimana cara menanganinya?

Fokus utama perawatan sindrom kelelahan kronis adalah dengan meringankan gejalanya. Perawatannya juga tergantung pada bagaimana sindrom ini memengaruhi pengidapnya. Perawatan sindrom kelelahan kronis bisa berupa terapi perilaku kognitif, terapi latihan bertahap dan konsumsi obat untuk mengendalikan rasa sakit, mual dan masalah tidur. 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment