Suaramuslim.net – Anda punya sahabat? Apakah Anda mencintai sahabat karib Anda tersebut? Apakah Anda sudah menganggapnya seperti atau bahkan melebihi saudara Anda sendiri? Mari kita lihat apakah cinta Anda kepada sahabat sudah seperti cinta Abu Bakar kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Salah satu ungkapan cinta Abu Bakar Ash Shiddiq ra. tercatat dalam perkataanya berikut ini, “Ketika kami (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar ra.) hijrah, sedangkah rasa haus menyerangku, aku pun mengambil air susu, maka aku berikan kepada Rasulullah saw., kemudian aku berkata kepada Rasulullah saw., “Minumlah wahai Rasulullah.” Maka Nabi saw. meminum air susu itu sampai hilang dahaganya.”
Apakah Anda merasakan cinta Abu Bakar ra. kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang datang dari lubuk hatinya yang paling dalam? Jangan heran, begitulah cinta. Cinta Abu Bakar ra. kepada Rasulullah melebihi diri sendiri.
Ketika Ayah Abu Bakar Memeluk Islam
Kisah lain, pada hari penaklukan kota Makkah (hari kemenangan umat Islam), Abu Quhafah (ayah Abu Bakar As Shiddiq ra.) menyatakan masuk Islam. Keislamannya terhitung sangat terlambat sekali karena pada saat itu ia telah buta matanya. Maka, Abu Bakar ra. menggandengnya untuk pergi menemui Rasulullah saw. agar mengumumkan keislamannya dan berbaiat kepada Nabi Muhammad saw.
Maka, Nabi saw. pun berkata kepadanya, “Wahai Abu Bakar, mengapa ayahmu tidak engkau suruh berdiam saja di rumah, biar kita yang mendatangi rumahnya?” Abu Bakar pun menjawab, “Sesungguhnya engkau lebih berhak didatangi wahai Rasulullah saw.” Kemudian Abu Quhafah masuk Islam dan menangislah Abu Bakar ra.
Para sahabat pun bertanya kepadanya, “Ini adalah hari kebahagiaan ayahmu telah masuk Islam, maka ia telah selamat dari api neraka. Lalu apa yang menyebabkan engkau menangis?”
Kemudian Abu Bakar ra. menjawab, “Karena saya lebih menyukai bahwa yang berbaiat kepada Nabi saw. (masuk Islam) saat ini bukanlah ayahku, tapi Abu Thalib, karena hal itu akan banyak mendatangkan kebahagiaan bagi beliau saw.”
Subhanallah. Kebahagiaan Abu Bakar ra. untuk kebahagiaan Nabi Muhammad saw. lebih besar dari kebahagiaannya untuk ayahnya sendiri. Lihatlah cinta sejati Abu Bakar kepada Rasulnya yang juga sahabatnya, bagaimana kita bisa meneladaninya? Teruslah mendekat kepada Allah swt. Wallahu a’lam.
Kontributor: Siti Aisy*
Editor: Oki Aryono
*Script writer dan audio editor