Kemenag Sebut Pengkhianatan terhadap Konstitusi Hukumnya Haram

Kemenag Sebut Pengkhianatan terhadap Konstitusi Hukumnya Haram

Kemenag: Kami Berupaya Keras Memerangi Pendakwah Radikal
Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, dalam diskusi media Forum Merdeka Barat 9 yang berlangsung di Ruang Serbaguna Roeslan Abdulgani, Kemenkominfo, Jakarta, Senin (11/11) dengan tema “Mengedepankan Strategi Deradikalisasi.” (Foto: FMB9)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Ketaatan terhadap konstitusi merupakan sebuah kewajiban. Sedangkan pengkhianatan terhadap konstitusi adalah haram, ujar Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, dalam diskusi media Forum Merdeka Barat 9 yang berlangsung di Ruang Serbaguna Roeslan Abdulgani, Kemenkominfo, Jakarta, Senin (11/11) dengan tema “Mengedepankan Strategi Deradikalisasi.”

Hal itu dikatakan Amin saat menanggapi pertanyaan kerap terjadinya diskriminasi terhadap kelompok minoritas agama di Indonesia.

“Terjadinya diskriminasi terhadap nonmuslim ini memang tantangan kita. Memang apa yang diperjuangkan oleh pemerintah tidak selalu sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Misalnya terkait pendirian rumah ibadah yang memiliki banyak persyaratan, termasuk persetujuan dari warga sekitar,” katanya.

Demikian juga dengan penganut Syiah, menurut Amin, yang juga diketahui kerap menjadi pengungsi di negeri sendiri. Hal itu terjadi, menurut dia, karena ada yang menganggap Syiah sesat, tidak sesuai Islam.

“Padahal jangankan Syiah, kalangan yang nonmuslim sekalipun sejatinya memiliki hak yang sama sebagai warga bangsa. Dan inilah yang menjadi tantangan kita untuk memperjuangkannya sebagai warga bangsa,” tambahnya.

Amin mengutip hadis Nabi menyebutkan bahwa barang siapa yang membunuh orang yang terikat dalam sebuah perjanjian, maka haram baginya bau surga. Dalam konteks itulah, dia mengingatkan bahwa The Founding Fathers sudah menyepakati Negara Kesatuan Indonesia.

“Sehingga, kalau ini dikhianati, maka sama dengan kisah nabi itu. Oleh karena itu, harus diberi pemahaman tentang agama yang moderat. Di mana semua pemeluk agama di Indonesia, sama-sama sebagai warga negara bangsa yang terikat pada perjanjian besar, yakni konstitusi kita. Dan menaati konstitusi adalah wajib, dan mengkhianati konstitusi adalah haram,” paparnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment